Dengar kata "pelayanan" banyak orang mungkin berkata, “Munafik, belum bener aja udah
melayani Tuhan,” atau bahkan ada tuduhan, “Udah lu ga layak, ga usah so suci
melayani Tuhan.” Tapi tahukah Anda bahwa kerinduan Tuhan adalah agar kita semua melayani
Dia. Dia mati agar kita menerima hidup dan hidup dalam segala kelimpahan, artinya apa yang sudah Dia berikan kepada kita secara cuma-cuma hendaknya kita
bagikan kepada orang lain juga secara cuma-cuma. Contohnya ada seorang yang
dilunasi hutangnya pasti dia akan merasa hutang budi kepada yang melunasi
hutangnya, demikian juga kita kepada Yesus. Kita diselamatkan dan dengan melayani adalah bukti bahwa kita mengasihi dan bersyukur kepada Dia.
Bahkan setiap perusahaan berusaha memberikan pelayanan
terbaik. Hidup kita tidak pernah lepas dari pelayanan. Contoh jika kita ke
minimarket bahkan kasir menyapa, ada doktef gigi yang bersikap ramah kepada
anak-anak, kalau di kampus ada petugas administrasi yang melayani mahasiswa, dan juga di dunia
perbankan. Kesimpulan: jiwa melayani dibutuhkan dalam kehidupan kita saat ini bahkan di sorga kelak kita tetap melayani Raja kita.
Terlebih gereja, bayangkan bagaimana kalau yang penerima tamu adalah
orang yang cembetut. Para singer adalah orang-orang yang cuma tahu nyanyi tapi
cuma di bibir saja, ngga ada gunanya karena orang dunia suaranya lebih merdu.
Sikap hati melayani harus dikembangkan, belajar mengerti apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita: mengasihi Tuhan dengan segenap kehidupan.
Tuhan ga liat seberapa banyak pelayanan yg kamu lakukan sebab
Alkitab sendiri berkata “ enyahlah kamu
sekalian yg melakukan kejahatan” (Lukas 13:27) kepada orang-orang yang
berkata bahwa mereka sudah melayani Tuhan, pelayanan tanpa kasih akan begitu
menjijikan dihadapan Tuhan. Kamu tidak melayani Tuhan tapi sedang melayani
dirimu sendiri. Berikut ini pertanyaan yang mungkin bisa menggelitik kita akan pelayanan.
Apa
itu pelayanan? Pelayanan adalah sesuatu perbuatan yang kita lakukan untuk
keuntungan Tuhan dan atau sesama dengan sikap rendah hati, bersyukur dan menyembah Tuhan karena kita percaya ada upah bagi kita yang melayani Tuhan.
Mengapa kita melayani? Apa dosa jika tidak melayani?
Kita diciptakan untuk melayani (Mazmur 119:91) “ Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.”
Tuhan
ingin kita melayani satu sama lain (1 Petrus 4:10) ”Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”
Karena
Allah telah terlebih dahulu melayani kita. Dia datang ke dunia untuk melayani
bukan dilayani (Matius 20:28) “Sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Yang
terakhir kita melayani karena hanya ada dua tipe pelayan/hamba yakni hamba
Tuhan atau setan. Jika kita tidak melayani Tuhan artinya kita melayani kedagingan atau hawa nafsu kita sendiri. (Lukas 16:13) Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan...”
Seperti Pohon, dia tidak berbuah
untuk dirinya sendiri. Manusia diciptakan untuk melayani dan berguna bagi
Kerajaan Tuhan atau Pencipta-Nya dan orang lain. Saat kita memandang kepada
kebaikan Tuhan tidak mungkin hati kita tidak tergerak untuk mengikuti apa yang sudah Dia lakukan kepada kita.
Siapa saja yang bisa melayani?
Yang
mau memuliakan Tuhan ( 1 Petrus 4:11)
“Jika ada orang yang berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah;
jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Yang
mau menjadi besar (Markus 10:43) “
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.”
Bagaimana cara melayani yang benar?
* Tanpa memilih apakah itu pelayanan
“kecil/besar”, “tampil di depan umum/tidak” (baca: 1 Samuel 16:7 manusia melihat apa yang ada di depan mata,
tetapi Tuhan melihat hati.) Mungkin kamu disanjung dan disalami karena melayani
tapi hanya Tuhan yang tahu hatimu. Apakah kamu sedang membanggakan
kemampuan/talenta atau kamu mengembalikan segala kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus.
* Sikap hati yang benar: rendah hati,
mengasihi jiwa-jiwa, melakukan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Firman Tuhan
berkata “yang memberikan air secangkir saja maka dia tidak akan kehilangan upahnya”,
melayani ngga pilih-pilih sebab kita tahu Tuhan lihat semua perbuatan kita, Dia mengawasi setiap tingkah laku.
* Sesuai dengan talenta. Contoh: Musa
yang memimpin (karena dia gagap) dan Harun yang berbicara dengan Firaun.
Kelemahan kita adalah kelebihan yang ada pada orang lain (dan sebaliknya),
Tuhan ingin semua bersatu untuk memuliakan nama-Nya. Roma 12:7 berkata “Jika karunia untuk melayani, baiklah kita
melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.”
* Memandang
kepada upah. Kolose 3:24 mencatat “Kamu
tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Apa saja pelayanan di gereja khususnya?
Apa saja yang orang lain/gereja butuhkan dari kita. Menjadi pendoa, pemusik, worship leader, merapikan dan menjaga kebersihan gereja, menasihati sesama anak Tuhan, mendengarkan curhat anak Tuhan dan bahkan bersaksi. Banyak sekali rupa-rupa pelayanan, di dalam gereja khususnya.
Pelayanan-pelayanan besar bermula dari pelayanan-pelayanan kecil. Daud harus menggembalakan dua atau tiga ekor domba dulu, Yusuf menjadi budak dulu, bahkan Yesus juga pernah menjadi tukang kayu. Sidney Mohede dulu adalah crew yang menggulung kabel sehabis ibadah sebelum akhirnya menjad pemimpin pujian yang diurapi. So, tetap semangat melayani Tuhan karena Dia Baik dan Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia Tuhan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Selamat melayani!
Yohanes 5:17 : Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”
Yohanes 6:27 : Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan materai-Nya.
Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.