Alkitab memberi peringatan pada kita tentang mencari kekayaan tetapi mendorong kita untuk mengejar
berkat. Berkat datang dalam berbagai bentuk dan wujud. Dan saat kita menerimanya, kita akan disertai dengan damai dan sukacita.
Getol
mengejar kekayaan atau kompromi untuk mendapatkan kebahagiaan adalah sebuah
rancangan yang buruk. Sementara hidup sejahtera dengan mengorbankan orang lain adalah kejahatan.
Anda tidak
bisa mengejar kekayaan, menghindar dari kemiskinan dan meminta berkat Allah
turun atas hidup Anda. Di sisi lain, akan selalu ada kemiskinan di sekitar Anda, sehingga mustahil bila Anda ingin mengakhiri kemiskinan tersebut hanya dengan uang.
Untuk lebih
memahami tentang hal ini, terdapat 8 perbedaan antara orang kaya dengan orang yang diberkati:
1. Orang-orang
kaya mendapatkan identitas mereka dari hal-hal yang mereka miliki: rumah
mereka, mobil, kapal pesiar, uang dan sebagainya. Sementara orang yang diberkati ditentukan darimana mereka berasal, kekayaan tidak sekadar tentang berapa banyak uang atau aset yang mereka miliki.
2. Orang-orang
kaya menghabiskan banyak waktu untuk menimbun kekayaan mereka atau
menghabiskannya untuk diri mereka sendiri. Sedang orang yang diberkati hanya
ditentukan dengan bagaimana cara mereka hidup, sehingga mereka meyakini bahwa mereka telah mendapatkan kesejahteraan di dalam segala sesuatu.
3. Orang
kaya bekerja untuk mendapatkan uang. Sebaliknya, orang yang diberkati memanfaatkan uang untuk melakukan pekerjaan mereka.
4. Orang
kaya memikirkan aset mereka. Sedang orang yang diberkati memikirkan tentang pewarisnya.
5. Orang
kaya memberi kepada orang lain. Orang yang diberkati berinvestasi kepada
orang-orang, dengan harapan modal investasi bisa kembali, sesuai dengan hasil
yang ditentukan. Seperti contoh, perubahan hidup, perubahan lingkungan dan keuntungan bisnis.
6. Orang
kaya berlindung dibalik kekayaannya, mereka merasa selalu ada di atas hukum. Seperti
diucapkan Raja Salomo, “Kota yang kuat
bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. (Amsal 18: 11)”
7. Orang
kaya memiliki visi untuk hal-hal yang mereka dapat beli saja. Orang yang diberkati memiliki visi untuk meninggalkan warisan mereka.
8.
Kebanyakan uang orang kaya adalah hasil pemberian, mereka adalah ahli waris,
pemenang lotre atau gugatan, beruntung di pasar saham dan sebagainya. Karena
itulah mereka tidak paham bagaimana cara melipatgandakan kekayaan mereka kembali. Hal inilah yang membuat ketidakamanan dalam hidup mereka.
Orang yang diberkati memiliki kebijaksanaan dan kekuatan untuk menghasilkan kekayaan, karena itu mereka
hidup dengan rasa percaya diri dan tidak takut akan masa depan mereka.
Kita adalah
anak Allah yang kaya akan segala sesuatu. Dengan kata lain, kita adalah orang-orang yang diberkati, sehingga kita tak seharusnya mengejar kekayaan karena kita
telah dilimpahi kekayaan. Kekayaan inilah yang merupakan bentuk berkat yang
dianugerahkan Tuhan kepada kita. Kekayaan itu tidak ditentukan tentang seberapa
banyak uang atau aset yang kita punya, tetapi bagaimana kita memiliki kebijaksanaan
menggunakan apa yang ada pada kita.