22 % Pengguna Narkoba Adalah Pelajar
Lusiana Official Writer
"Indonesia darurat narkoba" seperti itulah tagline artikel dalam salah satu media cetak besar di Indonesia. Artikel ini menyebutkan bahwa hingga akhir September 2016 lalu, jumlah pengguna narkoba sudah mulai menyentuh anak TK dan SD. Berdasarkan penelitian pusat kesehatan UI yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia pada tahun 2015, rentang usia 10-59 tahun adalah pengguna narkotika. Penggunaan jenis narkotika terbanyak ialah pil koplo (Pil dobel 1) karena murah dan sangat terjangkau dengan uang saku. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa 5.1 juta pengguna narkoba di Indonesia dengan 22% di antaranya ialah pelajar dan mahasiswa. Penggunaan narkoba ini kemudian mengarah kepada tindakan praktek prostitusi, seks bebas, dan miras. Oleh karena itu, perlindungan ekstra seperti kesaksian Pak Jaya berikut, sangat dibutuhkan untuk memberantas fenomena ini.
Pak Jaya mengenal dan mencoba menggunakan narkoba pertama kali ketika SMA. Kehilangan sosok figur ayah dan pergaulan yang tidak benar menjadi pemicu awal kondisinya. Bermula sebagai pengguna ganja, Pak Jaya kemudian menjadi penjual obat-obatan terlarang tersebut karena dirinya sangat membutuhkan uang ketika candu tersebut datang. Walaupun Pak Jaya telah menjadi seorang penjual sekaligus pengguna, namun seringkali kebutuhannya tidak terpenuhi hingga akhirnya jatuh dalam hutang yang besar. Kebiasaan buruk Pak Jaya terus dilakukan walaupun sudah menikah. Setelah memiliki anak, kebiasaan buruk ini hanya berkurang dan tidak hilang. Terlebih jika Pak Jaya berkumpul bersama teman-temannya, pengaruh menggunakan minuman keras dan pemakaian narkoba tetap dilakukannya. Merasa malu dengan sang anak, dirinya merasa gagal menjadi seorang ayah yang baik karena kebiasaan buruknya tersebut sehingga dirinya memutuskan untuk berubah. Hanya saja, keinginan tersebut sulit sekali untuk bisa dilepaskan. Semakin berusaha untuk menolak, candu yang datang semakin besar. Hingga pada suatu malam, Pak Jaya menemukan program acara SOLUSI di TV, kesaksian kisah nyata mampu menyentuh hatinya yang terdalam untuk bertobat. Setelah itu, Pak Jaya menghubungi Konselor melalui SMS, dan memohon dukungan doa untuk pertobatannya. Beberapa bulan kemudian, Pak Jaya kembali menghubungi Konselor melalui SMS untuk menyatakan ucapan terima kasih atas bantuan yang telah tim Konselor CBN lakukan. “TUHAN memberkati acara SOLUSI, sehingga semakin banyak orang-orang yang hidupnya seperti saya dilepaskan. SOLUSI luar biasa dipakai TUHAN melalui kesaksian yang ditayangkan karena mampu menginspirasi seseorang seperti saya untuk bertobat dari dosa-dosanya.”
Sebesar Tuhan yang memberikan perlindunganNya kepada Pak Jaya dan menyelamatkan jiwa Pak Jaya, Anda pun bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menyelamatkan generasi anak-anak kita dari ancaman narkoba dengan menjadi Mitra CBN. Donasi yang Anda berikan melalui CBN sepenuhnya digunakan untuk pembuatan program media CBN, baik yang ditayangakan di televisi dan youtube maupun materi untuk memuridkan anak-anak dan remaja Anda bisa bergabung berdonasi melalui form di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Jangan lupa konfirmasikan kepada kami setelah donasi Anda dikirim dan dapatkan hadiah menarik dari kami untuk Anda yang baru pertama kali bergabung sebagai bentuk apresiasi dari kami.
Halaman :
1