Mimin Kasminah : Cintaku Dikhianati Suami
Sumber: Jawaban.Com

Family / 17 October 2016

Kalangan Sendiri

Mimin Kasminah : Cintaku Dikhianati Suami

Budhi Marpaung Official Writer
6592
Perkenalan Mimin Kasminah dengan Edison Reimon begitu berkesan. Dipertemukan di tempat kerja Mimin, setelah beberapa waktu saling mengetahui pribadi masing-masing, keduanya akhirnya sepakat untuk menikah.

Mulanya, kehidupan rumah tangga Mimin dan Edi lancar-lancar saja. Semuanya begitu harmonis. Mereka bahkan dianugerahi 3 orang anak yang cantik-cantik.

Sepuluh tahun berselang. Perubahan terjadi dalam kehidupan Edi. Ia mulai tidak betah di rumah. Kalau pun ia bersama dengan putri-putrinya, pikirannya tidak ada di sana.

Sampai suatu kali, Mimin mendengar suara pada saat tertidur yang menyatakan bahwa suaminya sedang bersama dengan orang lain. Setiba Edi sampai di rumah, Mimin menanyakan tentang kepergiannya hingga sampai pagi.

Edi yang merasa tersudut dengan pertanyaan-pertanyaan sang istri akhirnya mengakui bahwa semalaman ia bersama dengan seorang perempuan. Namun, ia mengelak berselingkuh karena yang mereka lakukan murni untuk urusan kantor. Tidak percaya begitu saja, Mimin meminta Edi mempertemukan dirinya dengan sang perempuan yang ternyata sudah menikah tersebut.

Kepada perempuan tersebut, Mimin mengatakan agar jangan menjalin hubungan dengan suaminya. Permintaan itu diterima oleh wanita idaman lain Edi.

Seusai kejadian itu, perilaku Edi justru tidak berubah. Malahan kian hari kian menyakitkan. Hampir setiap hari ia pulang larut malam hingga menjelang pagi.

Sakit hati Mimin melihat kelakuan sang suami. Ingin rasanya ia membalaskan sakit hatinya tersebut. Terbesit sebuah pemikiran untuk menghabisi semua buah hati mereka. Namun, itu tidak Mimin lakukan karena ia masih mengingat akan dosa.

Suatu hati, di saat Edi sedang tidur, sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponselnya. Mimin yang masih menyelesaikan pekerjaan rumah, berinisiatif untuk membaca pesan singkat tersebut. Ketika dibuka, pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenal. Tanpa memberitahu sang suami, Mimin pun membalas pesan singkat itu. Isinya mengajak orang tak dikenal itu untuk bertemu di satu tempat.

Waktu itu pun tiba. Pada sebuah tempat yang sudah disepakati, Mimin akhirnya bertemu dengan orang yang tak dikenal itu yang ternyata adalah perempuan yang dulu sempat dimintanya menjauhi sang suami.

Perselisihan pun terjadi. Untuk menentukan siapa yang akan benar-benar dipilih oleh Edi, Mimin pun menelepon suaminya. Bersama dengan buah hati mereka, Edi datang.

Tanpa banyak basa-basi, ia pun diminta untuk segera memilih – apakah ia memilih istri dan anak-anaknya atau perempuan tersebut. Pilihan pun diambil Edi dan pilihannya adalah ia memilih istri dan anak-anaknya.

Lepas dari peristiwa itu, Edi menjalani harinya bersama dengan istri dan anak-anaknya. Namun, hatinya ternyata belum seratus persen kepada keluarga. Melihat kenyataan itu, Mimin dalam sebuah kesempatan, mengajak sang suami pergi ke ibadah. Permintaan itu pun langsung diterima oleh Edi.

Dalam ibadah yang mereka berdua ikuti, Tuhan menjamah Mimin.

“Saya ngga tahu kenapa tiba-tiba tubuh saya lemas. Saya tidak berdaya. Di situ saya rasa pertolongan. Ingin Tuhan ada bener-bener, hidup di dalam keluarga saya,” ujar Mimin.

Sejak hari itu, keluarga Edi dan Mimin pergi ke gereja. Walau pun baru beberapa kali beribadah, Mimin merasakan adanya perbedaan di dalam keluarganya.

Namun, Tuhan tidak berhenti di situ saja. Edi yang ikut mengalami perubahan akhirnya dalam suatu kesempatan mendatangi istri. Dengan bersujud, ia meminta secara tulus dan penuh kehancuran, pengampunan kepada sang istri.

Melihat itu, air mata mengalir. Ia tahu bahwa Tuhan sudah mengasihinya dan karenanya ia mau mengampuni suami termasuk perempuan yang telah merusak keluarganya.

“Semenjak mengenal Tuhan, rasa damai, sejahtera, sukacita, dan perubahan itu saya lihat dalam keluarga saya. Yang dulu ada kemarahan di rumah, sekarang sukacita itu betul-betul saya rasakan,” aku Mimin.

Kini keluarga Edison dan Mimin melayani Tuhan bersama di gereja.

Sumber : Mimin Kasminah
Halaman :
1

Ikuti Kami