Akibat badai Matthew di Haiti diperkirakan sekitar 900 orang tewas dan sekitar 1,4 juta orang kehilangan tempat tinggal. Walau mereka dalam kesukaran yang besar, namun umat Kristen di Haiti tidak melepaskan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Pada hari Minggu (9/10/2016) lalu, mereka tetap melangsungkan ibadah walau gereja mereka tak lagi beratap.
Beberapa gereja dilaporkan dalam keadaan rusak parah dan bahkan tembok-temboknya runtuh terkena dasyatnya hantaman badai. Namun jemaat tetap melakukan ibadah di ruang terbuka dan memuji serta menyembah Tuhan walau mereka sedang dirundung duka karena kehilangan orang-orang terkasih dan juga harta benda mereka.
Seorang jemaat, Elise Piere yang mengaku sudah berusia 80 tahun percaya bahwa jika ia dan keluarganya selamat, semua itu karena mukjizat Tuhan.
“Jika Tuhan tidak melindungi kami maka kami semua sudah hilang semua hari ini, terlempar ke lautan atau ke atas gunung,” demikian ungkap Elise.
Kondisi rumah Elise tak jauh berbeda dari yang lainnya, atap rumahnya yang dari seng sudah hilang diterbangkan oleh badai Matthew.
Sementara itu di Bahama, gereja-gereja di sana kondisinya juga serupa. Pendeta Barbara L. Rahming merupakan salah satu yang kondisi gerejanya mengalami kerusakan parah. Bangunan gereja tersebut porak-poranda, walau demikian dia tetap mengarahkan pandangannya kepada Tuhan.
“Apa yang terjadi atas gedung ini benar-benar bencana. Semuanya hilang, sudah selesai. Kami tetap percaya Tuhan pasti buka jalan, dan saya tahu Dia akan membuka jalan, sebab segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan,” demikian ungkap Pendeta Barbara.
Badai memang sudah berlalu atas Haiti, namun mereka dibayang-bayangi oleh bahaya yang lain. Seperti setelah gempa bumi yang terjadi di negara tersebut pada tahun 2010, masyarakat Haiti terancam mengalami wabah kolera karena sulitnya sanitasi dan air bersih. Selain itu mereka juga dihantui oleh bahaya kelaparan karena kerusakan yang hebat akibat badai ini juga berdampak pada kondisi ekonomi di negara tersebut. Mari panjatkan doa dan juga ulurkan tangan untuk menolong masyarakat Haiti.
Sumber : CBN.com | Jawaban.com