Untuk Suamiku Terkasih....
Ada kalanya
kau membuatku begitu marah, saat sekujur tubuh terasa sakit, dan aku tak lagi
mampu berhenti memutar mata pada pilihanmu. Ada kalanya kau membuat air mataku
meleleh dan aku harus berjuang mengingat kembali alasan mengapa aku harus memilihmu. Ada kalanya kau mendorongku ke dinding dan membuatku begitu sangat marah.
Dan ada banyak sekali masa :
- Ketika aku melihatmu bermain dengan anak-anak kita dan membuat mereka berteriak kegirangan.
- Ketika kau
bangun dan berangkat kerja untuk memenuhi nafkah keluarga kita dan bahkan ketika kau sedang tidak ingin melakukannya.
- Ada masa
ketika kau memeluk ku erat dan mencium keningku, dengan bisikan pelan kau berkata akan selalu menjagaku.
- Waktu ketika
kau dan aku melangkah bersama melalui beberapa momen paling menyakitkan dalam hidup dan kau melaluinya seperti memperoleh anugerah dan kasih.
- Waktu ketika aku melihat dan menyaksikan betapa luar biasa tampannya kau.
- Waktu ketika
aku melihat tak ada penghakiman dalam dirimu. Kali ketika kau membuktikan kepadaku bahwa meskipun kita punya banyak hal, kita tidak memerlukannya untuk menjadi bahagia.
- Ketika aku
tenggelam dalam kecemasan dan depresi mendalam yang aku bahkan tidak pahami dan kau meyakinkanku dengan logikamu.
- Waktu ketika kau melangkah dan bergerak untuk membantuku ketika aku sedang berjuang.
- Waktu aku
diingatkan bahwa, dengan semua masalah yang aku hadapi, sebagai wanita dan sebagai keluarga, kau akan selalu ada.
- Waktu ketika
kau menolak menyerah kepadaku dengan suara keras, meyakinkan aku bahwa kau adalah batu karangku, bahwa aku tidak sakit, bahwa aku layak dicintai.
- Waktu ketika kau bersedia mengambil alih tugas pekerjaan ketika aku butuh menyingkir.
- Waktu
ketika aku merasa tidak layak dan kau mengungkapkan betapa aku sudah melakukan hal besar kepada keluarga kita.
- Waktu kau
membawa aku ke tempat yang tenang dan damai. Kali ketika aku mempertanyakan keberhasilanku
menjadi ibu dan istri dan kau tak ragu-ragu untuk memberitahukanku betapa kau membutuhkanku. Betapa itu adalah perubahan positif yang aku buat.
Kau adalah contoh
tentang menjadi seorang pria yang kuat, penuh cinta dan punya tujuan. Seorang pria
yang memberi teladan kepada banyak orang. Seorang pria yang menghargai istri dan
anak-anaknya, terlepas dari kekurangan lain yang kau miliki. Seorang pria yang berani berkomitmen seumur hidup dan tidak mempertimbangkan tentang pilihanmu.
Suamiku, ada
masa-masa ketika kau membuatku kagum. Dari semua yang kau lakukan untuk
keluarga kita. Kekuatan mu, kasih sayangmu, dan kemauanmu untuk berjuang bersamaku.
Aku mengagumi cintamu pada putri kita dan bagaimana kau memberikan mereka contoh
tentang pasangan yang layak bagi mereka. Kesediaanmu untuk membantu siapapun saat
dibutuhkan. Hubunganmu dengan teman-teman. Kau adalah pria yang luar biasa dan
aku mengakui bahwa di hari-hari kita, aku mungkin tidak bisa membagi banyak hal. Aku bahkan lupa untuk menyampaikan betapa berartinya kau bagiku.
Aku tak
akan pernah bisa mengucapkan terima kasih karena sudah bersedia melalui berbagai
hal sulit yang pernah aku hadapi. Terima kasih tak akan pernah cukup karena kau
selalu meyakinkanku untuk jangan pernah menyerah. Terima kasih tak pernah cukup
atas kerja kerasmu sepanjang hari dan saat kau bekerja di rumah. Kata terima kasih tak akan pernah cukup.
Aku sangat berterima
kasih kepada orang tuamu yang sudah membesarkan anak yang luar biasa sepertimu.
Jadi,
ketahuilah bahwa cintaku untuk mu tak mengenal batas. Kau bukanlah norma, kau
adalah pengecualian. Dunia ini akan menjadi tempat yang jauh lebih baik jika ada
lebih banyak pria sepertimu. Selamanya aku akan bersyukur dan merasa terhormat,
di antara semua wanita, karena kau telah memilihku. Dan bahwa kau terus memilihku setiap hari.
Sayangku, aku mencintaimu.
Dengan Cinta
Istrimu
Sudahkah Anda menulis surat cinta kepada pasangan Anda? Jangan lupa menciptakan bahagia jika hal itu bisa membangkitkan kembali rasa cinta Anda dan pasangan. Selamat membahagiakan orang-orang terkasih Anda!