Boleh Marah Asal Tidak Berbuat Dosa

Our Impact / 3 October 2016

Kalangan Sendiri

Boleh Marah Asal Tidak Berbuat Dosa

Lusiana Official Writer
9554
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Efesus 4:26-27

Satu lagi produk dosa yang jarang kita sadari, yaitu kemarahan. Kemarahan adalah suatu keadaan marah pada seseorang atau sesuatu (KBBI) dan terjadi relatif lebih lama dibandingkan dengan emosi marah itu sendiri. Kemarahan membuat kita tidak lagi bisa berpikir jernih, merugikan diri sendiri dan orang lain, juga bisa menimbulkan banyak masalah yang akan kita sesali kelak. Kemarahan pasti diikuti dengan rasa ingin membalas dan menyakiti, kemudian tanpa sadar hal itu justru menyakiti kita lebih parah dibandingkan orang lain yang ingin kita balas. Pada saat itulah, kemarahan kita sudah menjadi sebuah produk dosa.

Kemarahan yang ada pada Pak Anes juga merupakan salah satu contoh produk dosa yang tanpa ia sadari sudah menyakiti dirinya sendiri dan keluarganya. Sebagai seorang pria yang bekerja di aparat negara, tidak heran jika Pak Anes memiliki sifat yang tegas. Ketegasannya ini dibarengi dengan emosi yang bisa meluap kapan saja jika dirinya tidak menyenangi sesuatu. Karakter yang keras ini tentu sudah diketahui oleh Ibu Titi semasa berpacaran, hanya saja Ibu Titi berkomitmen untuk merubah sikap kasar yang juga ia miliki untuk bisa menghadapi Pak Anes, karena ia percaya bahwa Pak Anes bisa merubah sifat buruknya tersebut.

Sama seperti pasangan muda lainnya, awal pernikahan Pak Anes dan Ibu Titi dijalani dengan agak berat. Kesibukan, masalah ekonomi, dan temperamen Pak Anes membuat Pak Anes tidak hanya jauh dari keluarga kecilnya saja tapi juga orang tua mereka. Kemarahan Pak Anes semakin bertambah ketika mengetahui bantuan keuangan yang diberikan oleh orang tuanya kepada keluarga kecilnya. Pak Anes selalu merasa tersinggung dengan hal tersebut. Tidak jarang pula Pak Anes menyakiti hati dan fisik Ibu Titi jika sedang merasa kesal. Selama ini, Ibu Titi selalu bertahan, bersabar, melayani, dan ingin mengubah pola pandang sang suami demi rumah tangga dan anak-anaknya. Hingga pada suatu waktu Ibu Titi merasa lelah dengan sikap Pak Anes dan menghubungi tim Konselor CBN melalui telepon. Ibu Titi memohon diberikan dukungan doa untuk suaminya. Puji TUHAN, setelah melalui pergumulan yang berat dan panjang, Pak Anes mengalami perubahan sikap yang luar biasa. Pak Anes sudah tidak lagi melakukan kekerasan di rumah tangganya bahkan dirinya pun sudah lebih sabar dan tidak marah-marah lagi. Tidak hanya hubungan antara Pak Anes dan Ibu Titi saja yang diperbaiki, tapi juga hubungan keduanya dengan orang tua mereka pun semakin membaik. Semua itu berkat kesabaran Ibu Titi untuk melayani dan mendoakan suaminya, sekaligus dengan dukungan tim Konselor CBN.

Tim Konseling CBN selalu setia 24 jam menerima setiap permasalahan yang datang baik melalui SMS, telepon, email, maupun chatting. Tanpa mempedulikan status atau jabatan seseorang, tim Konseling CBN akan melayani mereka yang sudah mulai lelah bergumul dengan masalah mereka sendirian. Jadilah Mitra CBN dan dukunglah setiap pelayanan yang CBN lakukan melalui media. Tulis data diri Anda di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960. Ketik JC # Nama Lengkap # Email. Ada special gift bagi Anda yang pertama kali menjadi Mitra CBN. Jadi, jangan ragu lagi dan segera bergabung menjadi Mitra CBN!
Halaman :
1

Ikuti Kami