Kisah Istri yang Bijaksana
Sumber: www.gettyimages.com

Kata Alkitab / 1 October 2016

Kalangan Sendiri

Kisah Istri yang Bijaksana

Lori Official Writer
6961

Ada seorang pria, tidak lolos ujian masuk universitas, orang tuanya pun menikahkan dia dengan seorang wanita. Setelah menikah, dia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, belum satu minggu dia pun dikeluarkan.

Saat pulang ke rumah, sang istri mengusap air matanya, menghiburnya dengan kata-kata manis: “Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok sedang menantimu.”

Setelah semangatnya bangkit lagi. Dia memutuskan untuk bekerja lagi. Namun sayang dia kembali dipecat setelah beberapa minggu saja bekerja karena gerakannya yang lambat. Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan dan kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?

Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain. Namun tidak ada satu pun yang dia dapat. Semuanya gagal. Namun, setiap kali dia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya. Tak sekalipun dia mengeluh.

Ketika sudah berumur 30 tahun-an, dia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara. Kemudian, dia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya dia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.

Setelah beberapa waktu lamanya, sang pria sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.

Suatu hari, dia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri. Mengapa sang istri masih tetap percaya kepadanya ketika hidupnya terasa suram? Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana. Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. Karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen darinya.

Mendengar penjelasan sang istri, dia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, ketabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul.

Semua prestasi yang dia dapatkan bagaikan adalah keajaiban berkat bibit unggul yang kukuh, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan. Di dunia ini tidak ada seorang pun yang terlahir sebagai sampah. Kita hanya kadang tidak ditempatkan di tempat yang tepat.

Saat kita berada di posisi terendah kehidupan, ingatlah kembali akan janji Tuhan. Baca dan renungkan kembali firman-Nya dan perkatakan janji-janji Tuhan atas hidup Anda.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

Sumber : Inspirasi Pengharapan
Halaman :
1

Ikuti Kami