-
Share:
Merdeka Apanya?
daniel.tanamal Official Writer
"Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" -Yohanes 8:33
Semua orang larut dalam euforia dan berteriak: Merdeka! Merdeka! Ironis. Apanya yang merdeka jikalau para koruptor masih bisa menikmati milayaran rupiah uang rakyat, sementara sebagian besar rakyat bergumul membiayai hidup dengan susah payah?
Euforia yang sama juga dirasakan oleh orang-orang yahudi ini. Mereka merasa sebagai keturunan Abraham, mereka adalah orang-orang yang merdeka, yang beriman, sampai perkataan Yesus menunjukkan keadaan mereka yang sebenarnya.
Sekalipun secara jasmani mereka adalah keturunan Sang "bapak orang beriman", dan secara ritual mereka menjalankan ibadah mereka, namun sesungguhnya mereka belum benar-benar merdeka. Ada satu bentuk penjajahan yang masih membelenggu mereka. Selama mereka masih hidup dalam dosa, mereka adalah hamba dosa (ay.34) dan dijajah olehnya.
Begitu pun dengan kita. Jika kita berkata bahwa kita sudah mengenal kebenaran, maka pertanyaannya: sudahkah kebenaran itu benar-benar memerdekakan kita (ay.32)? Apa tandanya jika kita sudah benar-benar merdeka? Tandanya adalah: Yesus berkata, jika kita tetap (hidup) dalam firman-Nya, maka kita benar-benar adalah murid-Nya (ay.31).
Firman harus jadi realitas dalam hidup kita dan bukan hanya sebatas rutinitas liturgis belaka seperti yang dilakukan orang-orang yahudi itu. Ia harus nyata dalam keseharian kita, dalam hidup yang bebas dari dosa dan dalam aksi kasih yang nyata (baca Yes 58:6-8).
Jika kita masih terikat dosa dan hanya terjebak dalam euforia KKR, hingar-bingarnya musik, khotbah-khotbah yang menyenangkan telinga dan memuaskan daging, dan larut dalam katarsis berbahasa roh, maka apanya yang merdeka?
Dalam permenungan,
Renungan oleh:
Pdt Assaf Imanuel - Gembala Jemaat GBI LivingBread
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
