ZAKHEUS  MEMBERI DENGAN TULUS, BUKAN MEMBELI KESELAMATAN

Latest News and Events / 15 August 2016

Kalangan Sendiri

ZAKHEUS MEMBERI DENGAN TULUS, BUKAN MEMBELI KESELAMATAN

Lusiana Official Writer
31481
Zakheus sang pemungut cukai dengan tulus hati mau membayar harga untuk meninggalkan masa lalunya yang merasa bersalah. Ia mau meninggalkan hal-hal yang tidak berkenan di dalam hidupNya. Bukti ketulusan hati dalam pertobatan dirinya adalah ia memberikan setengah dari harta yang telah dirampasnya kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang diperas dari seseorang akan dikembalikan empat kali lipat.

Mengapa seorang pemungut cukai seperti Zakheus sampai bisa melakukan hal seperti itu? Ada 3 kunci yang membuatnya melakukan tindakan radikal hingga kisahnya yang ditulis di Alkitab telah banyak menginspirasi kita.

Pertama, mendengar. Zakheus mendengar bahwa Tuhan Yesus akan datang ke kota Yerikho,kota yang ia tinggali. Zakheus tidak peduli apa anggapan orang tentang dirinya, ia tetap bertekad untuk bertemu dengan Tuhan Yesus. "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17).

Kedua, mengalami Kristus. Zakheus telah mengalami kehadiran Kristus dalam hidupnya. Zakheus merasakan damai sejahtera dan sukacita melimpah yang belum pernah ia alami selama ini, sehingga melepaskan ia dari rasa bersalah. "Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita." (Lukas 19:5-6)

Ketiga, menerima berkat. Setelah Zakheus tulus hati dalam pertobatannya, ia menerima berkat yang melimpah. Keluarganya diselamatkan dan ia kembali dipulihkan. Zakheus dalam segala kelimpahannya sebagai seorang pemungut cukai, menerima berkat rohani yang melimpah karena dengan tulus hati ia menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:9-10)

Hal-hal inilah yang perlu kita pelajari dari kehidupan seorang Zakheus, supaya kita bisa memiliki hati yang memberi dengan tulus benar-benar dari dalam hati kita saja. Mendengar, mengalami Kristus, dan akhirnya kehidupan diberkati. Namun bukan berarti kita memberi dengan motivasi agar kita mendapat berkat-berkat. Zakheus tidak berfokus pada berkat dan tidak membeli keselamatan. Ia memberi sebagai buah dari pertobatan.

Amsal 10:22 “Berkat Tuhan lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

Perkenanan Tuhan tidak bisa dibeli. Memberi harus berasal dari hati yang tulus, tanpa motivasi tertentu.

Zakheus juga menjadikan pertobatannya sebagai ucapan terimakasih. Berterimakasih adalah konsep, dan bagian terbaik dari sebuah konsep adalah merealisasikannya. Rasa terimakasih itu bisa lebih bermakna jika dilakukan dengan perbuatan, dan Zakheus melakukannya dengan perbuatannya yaitu memberikan apa yang memang bukan milik dia sepenuhnya dengan ketulusan hati.

Maukah Anda juga seperti Zakheus yang memberikan makna dalam memberi? Selidiki juga motivasi kita, apakah memang benar-benar dari ketulusan hati yang paling dalam atau masih ada motivasi lain yang mendorong kita untuk memberi.

Jadilah Mitra CBN dengan klik cbn.jawaban.com/donate atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Memberi melalui CBN, berarti membantu mengabarkan kasih Tuhan melalui berbagai tayangan televisi dan media online, maupun konseling Center 24 jam. Apa yang Anda berikan, berarti juga bisa menjangkau jiwa-jiwa baru untuk dipulihkan. Akan ada special gift bagi Anda yang baru pertama kali menjadi Mitra CBN.

Mari memberi sebagai ungkapan syukur dan buah dari pertobatan kita kepada Tuhan.
Halaman :
1

Ikuti Kami