Selamat datang di seri terakhir pengajaran tentang doa, dimana kami ingin Anda menerima jawaban atas doa-doa Anda. Apa yang Alkitab ajarkan tentang doa? Kunci rahasia apa yang Alkitab miliki untuk membuka pintu kuasa mukjizat?
Salah satu pengajaran yang luar biasa tentang iman, yaitu doa dengan iman, ada di Markus 11.
Mari saya set panggung untuk Anda. Saat itu Yesus telah berada di Yerusalem. Dia telah melewati Minggu Palem, dimana dahan-dahan palem ditaruh di jalan ketika Ia memasuk Yerusalem dan orang-orang berteriak-teriak “Hosanna!” Itu adalah penyambutan yang luar biasa. Kemudian, sesudah itu, ada sebuah cerita menarik yang diceritakan oleh Markus dimana Yesus melewati pohon ara. Pohon tersebut sangat rimbun dan banyak daunnya. Dia mendekatinya dan berharap menemukan buah untuk dimakan, tetapi Yesus tidak menemukan satupun. Maka Dia berkata kepada pohon itu, "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!"
Lalu, dikemudian harinya, Yesus dan murid-muridnya berjalan bersama-sama, dan mereka melewati pohon itu kembali. Para murid takjub ketika menemukan bahwa pohon tersebut layu bahkan hingga akar-akarnya, hal itu terjadi hanya dalam waktu semalaman. Kemudian mereka bertanya kepada-Nya, “Bagaimana hal ini bisa terjadi?” Apa kuncinya sehingga hal itu dapat terjadi?
Pohon ara adalah simbol dari Israel di masa lalu. Yesus datang kepada Israel untuk mencari buah dari mereka, sekalipun Ia baru saja melewati Minggu Palem yang begitu meriah, Dia sadar apa yang akan Ia hadapi dimana Ia akan disalibkan untuk seluruh dosa manusia di segala jaman.
Dia tidak menemukan buah yang Ia harapkan Ia temukan di Israel, namun hal itu bukan poin yang ditanyakan oleh murid-murid-Nya. Para murid menanyakan, “Bagaimana Kamu melakukannya?” Yesus menjawab secara spesifik bagaimana menggunakan doa iman, bagaimana melihat sesuatu terjadi di alam nyata sebagai hasil apa yang Anda percaya dan apa yang Anda minta.
Jadi Yesus menjawab dan berkata kepada mereka seperti ini, “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”
Ijinkan saya menggarisbawahi sesuatu bagi Anda: Percayalah kepada Allah. Dalam bahasa Inggris ditulis : Have faith in God (Miliki iman kepada Allah). Kita bisa beriman atau mempercayai banyak hal lainnya yang sama sekali tidak berhubungan dengan Allah. Kita bisa saja beriman atas doa-doa kita. Kita beriman kepada kebenaran diri sendiri. Kita beriman atas berapa banyak ayat di Alkitab yang kita baca atau berapa banyak kata Yunani atau Ibrani yang kita tahu. Kita bahkan mengimani atas apa yang telah terjadi dalam hidup kita. Kita juga memiliki iman atau mempercayai materi-materi tertentu atau gereja tertentu dan juga bentuk doa tertentu.
Namun apa yang Yesus ajarkan sangat sederhana, “Milikilah iman kepada Tuhan.” Saya tahu ini sepertinya sangat sederhana. Hal ini sederhana karena Tuhanlah satu-satunya tempat untuk Anda menaruh kepercayaan.
Sata ingat mukjizat yang paling pertama terjadi dalam pelayanan saya. Hal itu terjadi di sebuah gereja kecil di India. Sebelum hal tersebut terjadi, saya berdoa agar orang-orang menerima Baptisan Roh Kudus. Hasilnya saya menerima hasil yang sangat besar dari doa tersebut karena saya percaya bahwa ketika saya menumpangkan tangan pada orang-orang, mereka akan menerima baptisan Roh Kudus yang dibuktikan dengan berbahasa roh.
Tetapi saya tidak memiliki iman dan waktu untuk mempercayai untuk mukjizat kesembuhan. Pada faktanya, bahkan saya berpikir tidak ingin menjadi seorang “penyembuh dengan iman”. Saya pikir hal itu bukanlah sesuatu yang cocok dengan kepribadian saya.
Saat saya sedang bersiap untuk berkotbah di gereja kecil itu, ada sebuah suara kecil yang berkata, “Aku ingin menyembuhkan mereka yang sakit hari ini.” Saya langsung bereaksi dengan berkata, “Tidak, kamu tidak mau.”
Tetapi saya pergi ke depan jemaat dan berkotbah, dan saya mulai mengkotbahkan tentang iman. Sayang mengupas tentang Ibrani 11 dan seluruh kotbah adalah tentang iman, apa itu iman dan bagaimana iman itu nyata serta berapa banyak bukti tentang iman. Saya sebenarnya tidak sedang berkotbah kepada mereka, saya sedang mengkotbahi diri sendiri tentang iman.
Lalu saya mengupas Yakobus 5 dan berkata, “Jika ada diantara Anda ada yang sakit, mari maju kedepan. Para penatua akan meletakkan tangan ke atas mereka dan mengurapi mereka dengan minyak dan doa iman akan membangkitkan merkea.” Saya lupa tentang semua hal berkaitan dengan doa iman. Saya hanya mengandalkan minyak dan mengandalkan para penatua dan saya mengandalkan semua hal lainnya, selain Tuhan. Ketika Anda mulai melakukan hal tersebut, Anda telah kehilangan poin utamanya.
Ketika aku tidak melihat hail dari doa saya, saya mulai berseru kepada Tuhan dan berkata, “Engkau yang memberitahu bahwa Engkau akan menyembuhkan mereka yang sakit hari ini.” Dan jawabannya – saya tidak akan pernah melupakannya – Ia menjawab dengan nada sedih, “Kapan kamu mengandalkan Aku?” Karena pada saat dan waktu itu yang saya andalkan adalah minyak urapan dan dan ritual. Saya tidak bergantung kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu.
Itu sebabnya Yesus mengatakannya secara khusus, “Percayalah kepada Allah.” Jangan percaya kepada berbagai hal lain. Bahkan jangan beriman kepada suatu ritual. Percayalah kepada Tuhan yang hidup. Ketika Anda melakukannya, maka Anda akan diingatkan kepada ayat ini:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.~ Markus 11:23
Dan juga janji-Nya yang luar biasa ini:
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. ~ Markus 11:24
Dunia ingin Anda melihat baru kemudian percaya; Yesus ingin Anda percaya baru kemudian melihat hasilnya. Jika anda melakukan itu, jika Anda percaya tanpa ada keraguan dalam hati Anda, maka Anda akan menerima apa yang Anda minta.
Jadi, jadikan hal tersebut sebagai sebuah pengingat, pada saat Anda berdoa, percaya, visualisasikan bahwa Anda telah menerima jawaban atas doa-doa Anda, maka seperti yang telah Yesus janjikan, Anda akan menerimanya.
Sumber : CBN.com