The Six Million
Dollar Man adalah sebuah film serial yang tayang pada tahun 1973-1978. Tokoh
utamanya bernama Steve Austin adalah seorang astronot yang kemudian menjadi intelijen.
Dia adalah agen yang paling top di Dinas Rahasia. Kisah Steve Austin berawal
ketika pesawat antariksanya meledak. Seluruh tubuh Steve cedera. Ia dinyatakan
tewas oleh tim dokter. Tetapi kepala Dinas Rahasia melakukan intervensi. Ia
ingin mempertahankan hidup Steve. Lalu dibentuklah tim dokter yang paling
piawai. Dan pembedahan pun dimulai. Semua tulang Steve diganti dengan kawat
elektronik. Matanya diganti dengan radar. Otaknya diganti dengan super
komputer. Jantungnya diganti dengan dinamo. Proses pembedahan berjalan dengan
sangat pelik. Biayanya pun sangat mahal yaitu enam juta US dollar. Tetapi
hasilnya pun luar biasa. Steve Austin berhasil diubah atau ditransformasikan
menjadi manusia bionik pertama yang sangat canggih. Ia mampu berlari mengejar
mobil penjahat yang berkecepatan 100 km. Ia mampu melompati pagar yang
tingginya tiga meter. Ketika orang lain masih bingung mencari bom waktu yang tersembunyi, radar dalam mata Steve dengan cepat mampu melacak beradaaan bom.
Pendeknya,
prestasi Steve Austin sangat berguna bagi Dinas Rahasia. Biaya besar yang dihabiskan
untuk menyelamatkan hidup Steve akhirnya tidak sia-sia. Biaya sebesar enam juta dollar itu sepadan dengan apa yang dilakukan Steve di Dinas Rahasia.
Jika kita merenungkan kisah ini, kita bisa mengambil sebuah gambaran lain. Bayangkan bahwa intervensi yang dilakukan oleh Dinas Rahasia terhadap Steve Austin sebetulnya mirip dengan intervensi yang dilakukan Allah terhadap manusia. Coba kita lihat situasinya.
- Steve Austin sedang terkapar mati. Ia tidak bisa menolong dirinya sendiri.
- Lalu Kepala Dinas Rahasia mengambil prakarsa. Ia mengupayakan agar Steve dioperasi.
- Operasi itu sangat susah dan mahal.
- Manfaat operasi itu sangat besar.
Begitu juga keadaan
kita menurut Alkitab. Di hadapan Tuhan kita adalah orang yang terkapar nyaris
mati. Kita ‘semua ada dibawah kuasa dosa’ dan ‘upah dosa adalah maut’ (Roma 3:9
& 6:23). Kita tidak mampu menolong diri kita sendiri. Roma 3:20 dikatakan,
".... Tidak seorang pun dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena
melakukan hukum taurat ..." Artinya, melakukan peraturan-peraturan agama tidak akan menolong situasi kita.
Lalu Allah mengambil
prakarsa. Ia mengutus putra-Nya. Yesus datang ibarat dokter yang mengoperasi
kita. Galatia 4:5 mencatat: "Ia diutus untuk menebus mereka ..” Biaya
operasi terhadap diri kitapun mahal. Menurut Petrus." ... kamu telah
ditebus ... dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus ..." (1 Ptr. 1 :
18-19). Atau dengan kata-kata Yesus sendiri," ... Anak manusia datang...
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45).
Apa hasil
operasi ini? Menurut Paulus, hasil operasi ini adalah: " ... aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku" (Galatia 2 :20).
Mari
membandingkan intervensi yang terjadi kepada Steve Austin dan manusia. Pada
dasarnya, keduanya mendapatkan hasil yang sama, yaitu penebusan. Penebusan dalam hal ini ibarat pembedahan bionik.
Saat manusia terkapar,
Allah mengutus anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Harga yang harus dibayar untuk itu adalah nyawa
Yesus yang begitu mahal dan bisa dinilai dengan dolar. Jika Steve Austin dijuluki The Six Million Dollar Man, maka orang
yang telah ditebus dengan nyawa Kristus mungkin adalah The One Hundred Million Dollar Man atau The One Thousand Million Dollar Woman.
Namun imbalan biaya penebusan itu diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang baik, seperti pengabdian kepada Allah (Galatia 9: 14), berbuat baik (Titus 2: 14) dan menjadi para imam Tuhan yaitu untuk melayani dan mendamaikan (Wahyu 1: 6). Hasilnya harus seimbang dengan biayanya. Seperti ketika Steve Austin dioperasi dengan biaya yang begitu mahal dan akhirnya dia memberikan hasil yang luar biasa. Tuhan pun menginginkan kita menjadi sama seperti itu. Jadi, sudahkah Anda siap menghasilkan buah hari ini?
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.