Pemegang Kendali
Sumber: www.unlockingthebible.org

Kata Alkitab / 21 July 2016

Kalangan Sendiri

Pemegang Kendali

Mega Permata Official Writer
5005

Kita pasti pernah sebagai konsumen atau pembeli saat mengunjungi toko-toko besar maupun kecil, mengalami perlakuan atau dilayani dengan tidak baik sebagaimana mestinya. Sama dengan dua sahabat wanita ini. Mereka berencana untuk belajar memasak dan membeli sebuah buku resep makanan di suatu toko buku di Jakarta Selatan.

Tibalah mereka di toko buku. Tempatnya lumayan kecil untuk segala jenis buku berada di sana. Sejauh mata memandang, mereka hanya menemukan novel, buku cerita, dan majalah-majalah. Kemudian salah satu diantara mereka bertanya kepada seorang pria yang berdiri di pojok dalam toko dengan muka sinis. Pria itu memakai kaus kemeja yang di bagian depannya terukir nama toko buku ini dan sebuah name tag ‘sales’. Tampaknya dia pemilik toko dan sekaligus penjual.

“Permisi, saya mau nanya disini ada buku resep makanan?” tanya wanita ini. Kemudian penjual itu menjawab, “kayaknya di sudut sana, rak paling bawah,” jawabnya singkat sambil hanya menunjukkan dengan tangannya tanpa mengarahkan ke rak yang dimaksud. Saat dicari ternyata gak ada buku resep makanan. Wanita yang kedua ikut bertanya, “Di rak ini? Gak ada tuh pak”, jawab penjual, “Masa gak ada? Kalau gak ada mungkin di rak seberangnya,” jawab penjual itu dengan muka acuh, sambil memegang handphone dan tetap berdiri di tempatnya. 

Wanita yang kedua tampak jengkel melihat sikap dari penjual itu. Ia kesal dan sahabat yang satunya tetap mencari buku dengan tenang. Ia pun berkata kepada sahabatnya, “Kamu kenapa sabar sih, suruh dia yang cariin aja deh. Nyebelin banget,” keluhnya.

Lalu sahabat yang tenang itu menjawab, “Sudahlah kita cari sendiri saja. Lagian kenapa kita harus mengijinkan dia menentukan cara kita bertindak? Biarkan kita yang menentu atas kehidupan kita, bukan orang lain,” jawabnya dengan bijak. Sahabat satunya menjawab lagi, “Tapi dia seperti tidak berniat jualan, dia melayani kita dengan acuh dan buruk,” kesalnya.

“Ya itukan masalah dia. Dia mau bad mood, cuek, acuh dan lainnya toh itu tidak ada pengaruhnya untuk kita. Kalau sampai kita terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Biar kita bertanggung jawab dengan diri sendiri, begitu juga dia bertanggung jawab dengan usahanya.” Jelas sahabatnya dengan tenang.

Nah seperti itulah kita kadang kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Jika mereka melakukan hal buruk, kita membalasnya juga dengan hal yang lebih buruk lagi. Jika mereka tidak sopan, pasti kita membalasnya juga dengan tidak sopan lagi. Itu sikap yang tidak benar. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Sebagai anak-anak Tuhan, jadilah sebagai pemegang kendali, jangan biarkan sikap buruk orang lain mempengaruhi cara kita bertindak. Amsal 9:2 dikatakan, “Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.” 

Sumber : Jawaban.com/em
Halaman :
1

Ikuti Kami