14 Januari: Aku
sudah beristirahat lebih dari satu minggu. Pada hari-hari pertama tahun baru,
pemilikku sangat giat membuka lembaranku dan membacanya, tetapi sekarang ia sudah melupakanku begitu saja.
25 Februari: aku
dikeluarkan dari laci dan dibawa pemilikku ke gereja. Ini adalah kedua kalinya aku dibawa ke gereja pada tahun baru ini.
13 April: Selama
berbulan-bulan aku diabaikan begitu saja dan debu tebal menyelimuti diriku begitu rupa sehingga aku merasa sesak.
22 Mei:
Pemilikku hari ini mencari-cari dimana aku diletakkan. Ketika akhirnya
menemukanku, ia membersihkan diriku dari debu dan untuk ketiga kalinya membawaku masuk gereja lagi.
25 Juni: Nenek
pemilikku datang untuk menginap beberapa hari, dan ia mencari alkitab. Cucunya
yang tak lain adalah pemilikku, mencari diriku dan memberikanku kepada
neneknya. Selama beberapa hari aku melewati waktu-waktu yang menyenangkan sebab aku berada di pangkuan nenek yang tekun membaca apa yang tertulis dalam diriku
30 Juni: Hari
ini nenek pulang ke rumahnya dan aku dikembalikan ke tempat semula. Sewaktu akan pulang, nenek mencium diriku dengan mesra.
1 Agustus: Aku
diambil dan dimasukkan ke dalam koper bersama dengan pakaian dan perlengkapan
lainnya. Tampaknya aku akan pergi keluar kota bersama pemilikku yang akan berlibur.
7 Agustus: Aku
masih berada di koper, pemilikku rupanya membawa diriku sebagai semacam jimat
keselamatan dalam perjalanan saja, sebab ia sama sekali tidak pernah menyentuhku.
18 Oktober:
Telepon rumah berdering, ternyata bapak gembala menelepon, ia akan berkunjung
malam ini. Pemilikku segera mengeluarkan diriku dari koper kosong dan
menempatkanku di atas meja ruang tamu. Ketika bapak gembala datang, ia tersenyum karena melihat aku di atas meja ruang tamu.
16 Desember:
Sudah lama sekali diriku tak disentuh siapapun. Debu kembali menyelimuti diriku.
31 Desember:
Seluruh isi rumah duduk di sekitar meja makan dan memperhatikan diriku. Ada
apakah gerangan? Ternyata tiap anggota keluarga matanya ditutup lalu tangannya
membuka diriku. Setelah itu jari telunjuk dipakai untuk menunjuk ayat yg
terdapat dalam diriku secara acak, katanya itu adalah ayat keberuntungan untuk tahun baru...
Apa yang ditulis
di atas hanyalah merupakan gambaran figuratif belaka, namun di dalamnya kita
melihat ada satu kebenaran yang dalam. Banyak orang Kristen tidak menghargai
Alkitab, tidak mau membaca dan mempelajari Alkitab, sehingga mereka tidak tahu
isi Alkitab. Akibatnya, kehidupan rohani mereka kering kerontang dan dengan mudah diombang-ambingkan segala macam pengajaran yang sesat.
Bagaimana dengan Anda?
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : jawaban.com