Benih Itu Harus Mati
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 4 July 2016

Kalangan Sendiri

Benih Itu Harus Mati

daniel.tanamal Official Writer
6712
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." -Yoh12:24

Saya suka sekali masakan istri saya. Karena selain pedas, setiap kali menyantapnya maka semua bumbu itu akan bercampur dengan sensasional di lidah saya.. lezat sekali.

Tetapi kemudian saya memperhatikan bagaimana istriku mengolahnya. Begitu banyak biji-bijian seperti ketumbar, kemiri, kunyit, lada, cabai, garam, dan segala macam yg kalau dimakan langsung akan terasa aneh dan menggerumpal dimulut. Ternyata mereka tidak bisa menyatu jadi masakan yang nikmat sebelum mereka digerus dan diulek hingga hancur-lebur, hingga luluh-lantak, hingga halus. Hanya setelah itulah mereka bisa dipakai untuk menjadi bumbu masakan yang luarbiasa.

Yesus mengerti betul misi-Nya. Dia mengerti bahwa kalau Dia tidak mati dalam pengorbanan, maka tidak ada kehidupan kekal tersedia bagi milyaran umat manusia yang percaya kepada NamaNya.

Musa yang adalah seorang Pangeran Mesir (dan menurut Talmud juga adalah seorang Jenderal Perang yang luarbiasa) harus diulek Tuhan selama 40 tahun ngangon embek (menggembalakan kambing/beternak. Red.) di padang belantara, jadi nothing. Setelah itu barulah Tuhan bisa jadikan dia nabiNya yang membelah laut.

Yusuf yang anak manja kesayangan bapaknya harus diulek Tuhan selama 13 tahun dalam berbagai kepedihan dan penderitaan sampai dia jadi nothing. Setelah itu barulah penglihatan yang ia terima dari Tuhan bisa digenapi. Ia diangkatNya jadi something untuk memuliakan namaNya diseluruh tanah Mesir.

Daniel dan kawan-kawan yang adalah bangsawan Yehuda harus diulek jadi nothing dulu, dibawa ke Babel sebagai tawanan perang, kehilangan segala kemegahan dan kebebasannya. Barulah Tuhan bisa memakai mereka jadi something untuk memuliakan namaNya diseluruh Kerajaan Persia.

Abraham dijanjikan akan menjadi bapak bagi banyak bangsa. Tapi dia harus menunggu selama 25 tahun, sampai dia tua dan istrinya mati pucuk, sampai tidak mungkin lagi bagi kekuatan tubuh dan diri mereka untuk menggenapi janji itu. Sampai tidak ada daya pada mereka. Sampai mereka jadi nothing. Barulah Tuhan berperkara!!

Sahabat, ternyata Tuhan pun juga tidak bisa memakai bahan-bahan yang masih mentah keras menggerumpal. Dia harus mengulek halus orang-orang yang merasa hebat itu hingga mereka hancur-lebur dan mengerti bahwa mereka NOTHING. Dan setelah itulah baru Tuhan bisa pakai mereka jadi Something, supaya hanya DIA SAJA yang dimuliakan.

Tuhan harus merontokkan segala kekuatan dan kebanggaan mereka dahulu, hingga mereka jadi benih yang benar-benar mati.

Saya belajar, bahwa Tuhan tidak bisa memakai kita jika kita masih punya "harga diri" dan perasaan mampu. Dia akan ulek kita, sampai semua kekuatan kita habis. Sampai kita bisa berkata, "hanya TUHAN saja!" Benih itu tidak bisa menghasilkan kebangkitan... sebelum dia jatuh habis ke tanah... dan mati.

Selama masih merasa bisa, merasa hebat, merasa pintar, maka kemungkinan besar kita akan mencuri kemuliaan Tuhan jika kita diangkat tinggi. Tuhan sangat mengasihi kita, dan oleh sebab itu Ia tidak akan ijinkan kita jatuh seperti itu. Hanya ketika benih itu mati sajalah, maka kehidupan dan kebangkitan mulai terjadi.

Jadilah benih yang mati. Mari relakanlah hati kita.


Renungan oleh:

Pdt Assaf Imanuel - Gembala Jemaat GBI LivingBread


Sumber : Disunting seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, editing oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami