Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan (Amsal 27:15 TB).
Mengawali tulisan hari ini, penulis ingin membahas
dua kata kunci yang terdapat pada ayat yang penulis kutib diatas, yaitu
"Suka bertengkar" dan "Tiris yang tidak henti-hentinya
menitik". Apakah Anda pernah berjumpa dengan orang yang suka bertengkar
yang kegemarannya adalah selalu mencari penyebab untuk dapat bertengkar dengan
siapapun yang ia jumpai sepanjang hari. Apakah Anda pernah mengalami atap rumah
Anda bocor sehingga airpun menetes terus menerus? Apakah Anda terganggu saat
Anda mendengar tetesan air tersebut? Jika atap yang bocor tidak diperbaiki,
maka tiris dapat merusak rumah Anda bukan? Demikian juga dengan pertengkaran yang
terjadi dalam rumah tangga, pertengkaran dapat merusak keharmonisan rumah tangga bahkan sampai terjadi perceraian.
Sangat menarik karena raja Sulaiman penulis kitab
Amsal ini mengibaratkan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga sama
dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. Tiris berhenti
saat hujan berhenti atau saat atap rumah yang bocor diperbaiki. Dengan
perkataan lain pertengkaran dalam rumah tangga akan berhenti saat hujan
penyebab menitiknya air berhenti (saat faktor penyebab pertengkaran telah
diselesaikan dengan baik) atau saat atap yang bocor telah diperbaiki sekalipun
hujan masih berlangsung (saat restorasi terjadi sekalipun masih ada faktor
external yang menggoda untuk terjadinya pertengkaran). Hanya Anda harus aktif mencari faktor pencetus timbulnya pertengkaran.
Istri atau suami yang suka bertengkar akan sangat
mengganggu keharmonisan rumah tangga, anak-anakpun akan mencontoh perilaku
orang tua mereka. Pada saat suami dan isteri sedang bertengkar dan saling
mengangkat suara dengan nada tinggi, siapakah pendengar setia dari pertengkaran
ini? Suami, isteri, pembantu rumah tangga Anda, atau tetangga Anda? Yang pasti
bukan suami bukan pula isteri, pendengar setia adalah tetangga dan pembantu
rumah tangga Anda. Memulai sebuah pertengkaran sangat mudah, tapi apakah Anda
yang memulainya dapat menghentikannya? Karena "penyebab tiris" berada
pada Anda berdua, maka Anda pulalah orang yang dapat menghentikan "kebocoran" tersebut.
Langkah apakah yang akan Anda ambil untuk
menghentikan tiris? Pertama-tama Anda harus dapat menemukan dimana letak
kebocoran pada atap rumah Anda. Tanpa Anda dapat menemukan letak kebocoran yang
menimbulkan tiris pada saat hujan, maka air tetap menetes pada saat hujan.
Tanpa Anda menemukan penyebab timbulnya pertengkaran dalam rumah tangga Anda,
maka keributan rumah tangga tetap terjadi. Langkah berikut yang harus Anda
ambil pada saat Anda menemukan kebocoran adalah memperbaiki dengan segera
kebocoran tersebut. Pada saat Anda menemukan penyebab timbulnya pertengkaran
dalam rumah tangga Anda, maka Anda harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang ada.
Apakah faktor pencetus timbulnya pertengkaran?
Faktor pencetus timbulnya pertengkaran antara lain adalah cemburu yang
berlebihan, sifat ingin mengontrol yang berlebihan, pengeluaran uang secara
berlebihan, tuntutan isteri akan pendapatan suami yang berlebihan, tuntutan
suami untuk pelayanan isteri dalam rumah tangga secara berlebihan, tuntutan
liburan secara berlebihan, manipulasi, judi, pornografi dan sebagainya. Jika
makan pada restoran sederhana saat Anda berpacaran tidak merupakan masalah
kenapa hal ini menjadi bermasalah pada saat Anda telah menikah? Bukankah Anda
mengetahui berapa gaji calon suami Anda setiap bulannya? Bukankah Anda juga
mengetahui bahwa suatu saat Anda akan menjaid ibu dan ayah bagi anak-anak Anda?
Kenapa Anda mengeluh saat hal ini menjadi kenyataan dan Anda merasa tanggung jawab Anda terlalu besar sebagai seorang ibu atau ayah?
Tahukah Anda menjadi seorang ibu atau ayah bagi
anak-anak Anda adalah sebuah anugerah dan anak-anak adalah pusaka pemberian
Tuhan (Mazmur 127:3)? Bukankah menjadi seorang ibu atau ayah itu adalah sebuah
pilihan yang Anda ambil melalui pernikahan? Bukankah Anda menikah karena Anda
ingin membahagiakan pasangan hidup Anda? Perubahan apakah yang terjadi saat ini
sehingga Anda lebih memilih untuk bertengkar dari pada hidup damai? Keuntungan
apakah yang Anda peroleh melalui pertengkaran? Jika pertengkaran berhenti bukankah
waktu untuk menikmati segala sesuatu secara bersama-sama dalam keluarga lebih
banyak tersedia karena waktu yang Anda pergunakan untuk bertengkar sekarang dapat Anda pergunakan untuk menikmati hari keluarga Anda?
Efesus 4:26 (TB) berkata, "Apabila kamu menjadi
marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam
amarahmu". Maksudnya adalah janganlah menyimpan kemarahan berlarut-larut
sampai timbul kebencian dan kepahitan, selesaikanlah masalah yang ada pada hari
itu saat itu juga sebelum Anda berangkat tidur. Dengan demikian Anda tidak
memiliki beban lagi pada saat Anda bangun dipagi hari dan berangkat kerja
karena Anda tahu Anda berdua telah saling memaafkan. "Curhat" itu
penting selama "curhat" itu membawa perubahan positif. Janji yang
Anda sampaikan kepada pasangan hidup Anda harus dipegang teguh. Manipulasi melalui janji kosong hanya memperburuk keadaan yang ada.
Pada akhir dari tulisan ini penulis mengajak Anda
sekalian yang membaca artikel penulis hari ini untuk berani mengambil tindakan
untuk saling membahagiakan dengan fokus bukan pada kesalahan lagi setelah Anda
mengalami restorasi karena masa lampau tidak dapat merubah masa depan Anda.
Fokus Anda harus pada masa kini dengan mengambil aksi untuk melaksanakan solusi
yang telah disepakati bersama. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Penulis
Harry Lee
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org
Sumber : Dr.Harry Lee