Solusi Yang Menghentikan Pertengkaran
Sumber: Crosswalk.com

Marriage / 2 July 2016

Kalangan Sendiri

Solusi Yang Menghentikan Pertengkaran

Puji Astuti Official Writer
4426

Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan (Amsal 27:15 TB).

Mengawali tulisan hari ini, penulis ingin membahas dua kata kunci yang terdapat pada ayat yang penulis kutib diatas, yaitu "Suka bertengkar" dan "Tiris yang tidak henti-hentinya menitik". Apakah Anda pernah berjumpa dengan orang yang suka bertengkar yang kegemarannya adalah selalu mencari penyebab untuk dapat bertengkar dengan siapapun yang ia jumpai sepanjang hari. Apakah Anda pernah mengalami atap rumah Anda bocor sehingga airpun menetes terus menerus? Apakah Anda terganggu saat Anda mendengar tetesan air tersebut? Jika atap yang bocor tidak diperbaiki, maka tiris dapat merusak rumah Anda bukan? Demikian juga dengan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga, pertengkaran dapat merusak keharmonisan rumah tangga bahkan sampai terjadi perceraian.

Sangat menarik karena raja Sulaiman penulis kitab Amsal ini mengibaratkan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga sama dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. Tiris berhenti saat hujan berhenti atau saat atap rumah yang bocor diperbaiki. Dengan perkataan lain pertengkaran dalam rumah tangga akan berhenti saat hujan penyebab menitiknya air berhenti (saat faktor penyebab pertengkaran telah diselesaikan dengan baik) atau saat atap yang bocor telah diperbaiki sekalipun hujan masih berlangsung (saat restorasi terjadi sekalipun masih ada faktor external yang menggoda untuk terjadinya pertengkaran). Hanya Anda harus aktif mencari faktor pencetus timbulnya pertengkaran.

Istri atau suami yang suka bertengkar akan sangat mengganggu keharmonisan rumah tangga, anak-anakpun akan mencontoh perilaku orang tua mereka. Pada saat suami dan isteri sedang bertengkar dan saling mengangkat suara dengan nada tinggi, siapakah pendengar setia dari pertengkaran ini? Suami, isteri, pembantu rumah tangga Anda, atau tetangga Anda? Yang pasti bukan suami bukan pula isteri, pendengar setia adalah tetangga dan pembantu rumah tangga Anda. Memulai sebuah pertengkaran sangat mudah, tapi apakah Anda yang memulainya dapat menghentikannya? Karena "penyebab tiris" berada pada Anda berdua, maka Anda pulalah orang yang dapat menghentikan "kebocoran" tersebut.

Langkah apakah yang akan Anda ambil untuk menghentikan tiris? Pertama-tama Anda harus dapat menemukan dimana letak kebocoran pada atap rumah Anda. Tanpa Anda dapat menemukan letak kebocoran yang menimbulkan tiris pada saat hujan, maka air tetap menetes pada saat hujan. Tanpa Anda menemukan penyebab timbulnya pertengkaran dalam rumah tangga Anda, maka keributan rumah tangga tetap terjadi. Langkah berikut yang harus Anda ambil pada saat Anda menemukan kebocoran adalah memperbaiki dengan segera kebocoran tersebut. Pada saat Anda menemukan penyebab timbulnya pertengkaran dalam rumah tangga Anda, maka Anda harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang ada.

Apakah faktor pencetus timbulnya pertengkaran? Faktor pencetus timbulnya pertengkaran antara lain adalah cemburu yang berlebihan, sifat ingin mengontrol yang berlebihan, pengeluaran uang secara berlebihan, tuntutan isteri akan pendapatan suami yang berlebihan, tuntutan suami untuk pelayanan isteri dalam rumah tangga secara berlebihan, tuntutan liburan secara berlebihan, manipulasi, judi, pornografi dan sebagainya. Jika makan pada restoran sederhana saat Anda berpacaran tidak merupakan masalah kenapa hal ini menjadi bermasalah pada saat Anda telah menikah? Bukankah Anda mengetahui berapa gaji calon suami Anda setiap bulannya? Bukankah Anda juga mengetahui bahwa suatu saat Anda akan menjaid ibu dan ayah bagi anak-anak Anda? Kenapa Anda mengeluh saat hal ini menjadi kenyataan dan Anda merasa tanggung jawab Anda terlalu besar sebagai seorang ibu atau ayah?

Tahukah Anda menjadi seorang ibu atau ayah bagi anak-anak Anda adalah sebuah anugerah dan anak-anak adalah pusaka pemberian Tuhan (Mazmur 127:3)? Bukankah menjadi seorang ibu atau ayah itu adalah sebuah pilihan yang Anda ambil melalui pernikahan? Bukankah Anda menikah karena Anda ingin membahagiakan pasangan hidup Anda? Perubahan apakah yang terjadi saat ini sehingga Anda lebih memilih untuk bertengkar dari pada hidup damai? Keuntungan apakah yang Anda peroleh melalui pertengkaran? Jika pertengkaran berhenti bukankah waktu untuk menikmati segala sesuatu secara bersama-sama dalam keluarga lebih banyak tersedia karena waktu yang Anda pergunakan untuk bertengkar sekarang dapat Anda pergunakan untuk menikmati hari keluarga Anda?

Efesus 4:26 (TB) berkata, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu". Maksudnya adalah janganlah menyimpan kemarahan berlarut-larut sampai timbul kebencian dan kepahitan, selesaikanlah masalah yang ada pada hari itu saat itu juga sebelum Anda berangkat tidur. Dengan demikian Anda tidak memiliki beban lagi pada saat Anda bangun dipagi hari dan berangkat kerja karena Anda tahu Anda berdua telah saling memaafkan. "Curhat" itu penting selama "curhat" itu membawa perubahan positif. Janji yang Anda sampaikan kepada pasangan hidup Anda harus dipegang teguh. Manipulasi melalui janji kosong hanya memperburuk keadaan yang ada.

Pada akhir dari tulisan ini penulis mengajak Anda sekalian yang membaca artikel penulis hari ini untuk berani mengambil tindakan untuk saling membahagiakan dengan fokus bukan pada kesalahan lagi setelah Anda mengalami restorasi karena masa lampau tidak dapat merubah masa depan Anda. Fokus Anda harus pada masa kini dengan mengambil aksi untuk melaksanakan solusi yang telah disepakati bersama. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

Penulis

Harry Lee

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Dr.Harry Lee
Halaman :
1

Ikuti Kami