Dalam
Alkitab disebutkan, “Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu.” (Markus 10:8). Pada kalimat tersebut
menyimpan kekuatan dan harapan didalamnya. Ketika kita hidup berdasarkan Kuasa
Tuhan dan rancangan-Nya, kita menikmati kedekatan yang tak tertandingi dan juga
keintiman. Secara harfiah dalam ayat tersebut, kita adalah seperti “satu daging.”
Kita hidup untuk saling melayani satu sama lain, menikmati hubungan yang terjalin bersama dengan pasangan kita.
Bagi pasangan
yang sudah menikah, pernikahan ialah seperti menjalankan kehidupan baru. Memulainya
dari nol, berusaha meningkatkan ke rekor tinggi, mempertahankan rekor tersebut
secara bersama-sama hingga maut memisahkan. Dalam perjalanan pernikahan
tersebut tidaklah mudah, banyak yang harus dilalui dan dihadapi bersama. Maka bagaimana
langkah-langkah untuk menikmati dan mempertahankan pernikahan Anda tetap dalam kedekatan serta keintiman, berikut caranya;
Pertama, Mengambil Waktu Untuk Bersama
Waktu kebersamaan
adalah penting bagi setiap pasangan hidup, baik yang baru menikah atau sudah
puluhan tahun menikah. Dengan cara pertama ini membantu anda bersama pasangan
untuk selalu terkoneksi satu sama lain, serta mengembalikan momen-momen yang terbuang karena kesibukan yang menyita waktu.
Kedua, Memberikan Kelembutan pada masing-masing pasangan
Sayangnya kita
telah melupakan keistimewaan dari kebaikan, selain dari perilaku yang tak
tertentu atau kesengajaan untuk memberikan perhatian lebih pada pasangan kita. Berikan
pasangan anda kasih sayang yang lebih, perhatian, perkataan yang baik dan
perilaku yang lemah lembut. Pernikahan rapuh Anda harus dikendalikan dengan hati-hati.
Ketiga, Saling Membangun satu sama lain
Dalam 1
Tesalonika 5:11 berbunyi, “Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan,”
Untuk membangun
pribadi dari pasangan Anda maka tak salah untuk menasihatinya. Saling menasihati
juga belajar untuk bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi, dan menjadi pasangan yang lebih baik lagi.
Keempat, Lakukan Perbaikan
Seperti saat
mengucapkan permintaan maaf. Janganlah ada perasaan gengsi atau malu-malu untuk
mengakui kesalahan. Cukup akui kesalahan Anda dan berjanji untuk memperbaiki situasi tersebut. sebaiknya tidak ada alasan dibalik tindakan Anda tersebut.
Kelima, Utarakan Perasaan Anda Dengan Membicarakannya
Saat perasaan
Anda tersakiti, ajak dan bicarakan persoalan tersebut dengan pasangan Anda.
Jangan mengharapkan imbalan dari hal tersebut. Hanya dengan membicarakan isi
hati Anda sebenarnya dengan cara menghargai.
Kesimpulannya,
ini adalah pernikahan Anda dan Anda bertanggung jawab untuk menjaganya tetap
bertahan. Tidak ada orang lain yang mau melakukannya untuk Anda. Ini tidak
akan berjalan dan bertahan dengan sendirinya, melainkan memerlukan perlakuan dan
pembaruan yang terus menerus. Tuhan ada untuk Anda dan tentu saja untuk pernikahan
Anda. Menjaga hubungan Anda dengan Tuhan akan memberikan kekuatan lebih untuk
menjalankannya.