32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan
bersama-sama dengan Yesus; 33 tetapi ketika
mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kaki-Nya, 34 tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. (Yohanes 19:32-34 TB)
Pikiran apakah yang terlintas dalam alam pikiran Anda
saat Anda membaca ketiga ayat yang penulis kutip diatas? Apakah rasa ingin tahu
Anda bergejolak kenapa penulis memilih ketiga ayat tersebut diatas? Apakah
hubungan antara ketiga ayat tersebut diatas dengan suami yang berjiwa besar?
Apakah Anda memikirkan gambaran apakah yang ingin penulis sampaikan kepada
setiap Anda yang membaca artikel ini? Siapakah prajurit-prajurit itu dalam
kehidupan kita masing-masing? Pokok pembicaraan tertuju pada Yesus yang
memberikan gambaran seorang suami yang berjiwa besar. Untuk dapat mengerti
bagaimana sikap suami yang berjiwa besar, penulis ingin mengajak Anda sekalian
yang membaca artikel ini untuk berhenti sejenak dari hal-hal yang dapat
mengalihkan pikiran Anda dan pusatkan perhatian Anda sepenuhnya pada tulisan dalam artikel ini.
Kitab Wahyu 19:7 menggambarkan gerejaNya (kumpulan
orang-orang percaya) sebagai mempelai wanita, sedangkan Yesus adalah mempelai
pria. Dalam konteks artikel hari ini penulis ingin Anda sekalian melihat
karakter seorang suami yang berjiwa besar yang ditampilkan oleh Tuhan Yesus.
Seruan pertama yang diberikan kepada seorang suami adalah, "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya" (Efesus
5:25). Seruan ini diberikan sebagai peringatan kepada para suami untuk secara
sadar mengingat kembali kenapa Anda mengambil keputusan untuk menikahi isteri
Anda - "kasihilah isterimu"! Kenapa Alkitab mengingatkan para suami
untuk mengasihi isteri mereka? Mungkinkah Firman Tuhan itu dituliskan secara
gamblang karena fakta kehidupan yang menggambarkan kehidupan rumah tangga yang jauh dari harmonis, jauh dari saling mengasihi?
Pengorbanan apakah yang telah Anda lakukan bagi isteri
Anda selama Anda menikah? Apakah Anda mampu mencatat segala kebaikan yang
dilakukan isteri Anda dan melupakan segala kelemahan-kelemahannya? Jika Ada
hal-hal yang menghalangi Anda untuk menuliskan hal-hal positif tentang isteri
Anda hendaklah Anda segera kembali kepada alam sadar Anda dengan
mengingat-ingat kembali segala kebaikannya pada saat Anda jatuh cinta pertama
kali. Apakah saat Anda jatuh cinta pertama kali pada isteri Anda, Anda membuat
sebuah daftar panjang tentang segala kelemahan-kelemahannya dan karena itu Anda
mengambil keputusan untuk menikahinya karena kelemahan-kelemahan tersebut? Atau
Anda melihat banyak sekali hal-hal positif yang terdapat dalam calon isteri
Anda pada saat itu dan karena itu Anda mengambil keputusan untuk menikahi isteri Anda yang ada disisi Anda pada hari ini.
Yesus yang digambarkan sebagai suami yang berjiwa besar
dalam artikel ini telah menyerahkan diri-Nya bagi gereja-Nya (mempelai wanita,
yaitu kumpulan orang-orang percaya). Ia mati di kayu salib karena cintaNya pada
semua pendosa yang pada hari ini percaya padaNya. Bukti kasihNya adalah
kematiaanNya untuk membayar upah dosa dan dosa orang-orang yang diampuniNya
tidak pernah diingat-ingatNya lagi (Ibrani 8:12). Pada saat Bapa melihat
orang-orang yang percaya pada PutraNya, Bapa tidak lagi melihat dosa-dosa
mereka karena semua hutang dosa ini telah dihapuskan dikayu salib dan Bapa
memperhitungkan kebenaran Yesus anakNya bagi semua orang yang percaya padaNya.
Apakah Anda dapat melihat bahwa kasih itu tidak berpusat pada diri sendiri melainkan pada orang yang dikasihi?
Apakah Anda dapat melihat bahwa Yesus tidak menuliskan
daftar kesalahan yang telah diampuniNya? Jika dosa orang-orang yang percaya
padaNya masih tercatat maka nasib Anda dan saya orang yang percaya padaNya
sama. Karena Ibrani 8:12 mencatat bahwa dosa-dosa orang percaya tidak pernah
diingat-ingatNya lagi dan kebenaranNya diperhitungkan kepada semua orang yang
percaya padaNya maka Surga terbuka bagi segenap orang yang percaya padaNya.
Bukankah pengorbanan itu membuahkan hasil pada suatu saat dan oleh karenanya
Anda bersuka cita? Apakah Anda cukup peka untuk melihat kebutuhan isteri Anda,
sehingga sebelum dimintapun Anda telah siap untuk melakukannya? Inisiatif untuk
melakukan kebaikan adalah buah cinta! Inisiatif apakah yang pernah Anda lakukan
selama ini? Apakah Anda melakukan semuanya itu karena terpaksa atau karena kasih
Anda pada isteri Anda? Nah, sekarang penulis yakin, Anda pasti dapat menuliskan hal-hal yang positif tentang isteri Anda bukan?
Siapakah prajurit-prajurit itu? Prajurit-prajurit adalah
orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas yang ditaruh pemerintah pada
pundak mereka. Siapakah prajurit-prajurit itu dalam kehidupan Anda? Mereka
adalah orang-orang yang ditempatkan dalam kehidupan Anda untuk mengasah Anda
agar dapat lebih tajam, lebih peka dan karenanya dapat membina karakter Anda
menjadi lebih kuat. Dibalik kekuatan yang terdapat dalam diri Anda tersembunyi
sebuah kuasa dan kuasa itu terdapat pada ketekunan isteri Anda yang berdoa dan
doanya melahirkan kekuatan dalam kehidupan Anda. Apakah saat Anda mendapat
promosi ditempat pekerjaan Anda, maka Andapun mempromosikan diri Anda sendiri
dengan wanita lain dan melupakan semua jerih payah isteri Anda? Apakah Anda
mulai secara diam-diam mengambil uang keluarga yang dapat dipergunakan untuk
biaya kuliah anak-nak Anda yang Anda pergunakan untuk bersenang-senang dengan
wanita lain atau ditempat perjudian? Karakter apakah yang dimiliki seorang suami seperti ini?
Jika Anda tidak menginginkan anak perempuan Anda menikah
dengan seorang peria dengan karakter seperti tersebut diatas, maka Anda harus
sadar bahwa isteri Anda adalah anak perempuan dari mertua Anda. Apakah ini
waktunya untuk membuat sebuah perubahan dalam hal karakter yang tidak terpuji
itu? Anda yang tahu dan Anda harus berani bertindak. Semakin lama Anda menunda
semakin lama penderitaan itu berlangsung. Anda mungkin saja berdalih, Aku
menjadi seperti ini karena aku sempat disakiti dimasa lampau oleh isteriku.
Bukankah Adam memberikan alasan yang sama (Kejadian 3:12). Prajurit-prajurit
mulai mematahkan kaki kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus untuk
melumpuhkan otot pernafasan mereka dan mereka mati lemas karena tidak dapat
menghirup udara lagi. Yesus memilih untuk menyerahkan nyawaNya setelah
melepaskan pengampunan yang berdasarkan kasih sehingga kakiNya tidak perlu dipatahkan karena Ia telah mati!
Apakah Anda melawan dengan sekuat tenaga Anda saat Anda
tersalib dalam kemarahan Anda dan Anda menjerit dengan mengatakan adalah hakku
untuk membalas segala perbuatannya dimasa lampau yang telah menyakitiku. Bukankah
saat Anda mengatakan itu Anda masih dalam posisi menikah dengan demikian Anda
masih mengasihi isteri Anda? Apakah Anda bebas dari kesalahan? Mungkinkah
isteri Anda sudah memaafkan Anda tanpa sepengetahuan Anda dan hanya mengingat
kebaikan Anda? Berapa lama lagi Anda ingin membiarkan diri Anda tersalib dalam
kemarahan Anda? Membalas adalah hakKu kata Tuhan, bukan hak Anda! Bukankah ini
sebuah kerugian, karena apakah yang ingin Anda lakukan jika kaki Anda
dipatahkan oleh kepahitan yang Anda simpan sehingga pernikahan Anda, kasih
Anda, segala karakter emas yang selama ini Anda miliki, mati lemas dalam
kemarahan Anda, lumpuh oleh sikap Anda? Apakah buah pernikahan seperti ini yang ingin Anda miliki dalam pernikahan Anda?
Saat lambung Yesus ditikam dengan tombak Ia tidak
bereaksi karena memang Ia telah mati. Darah dan air segera mengalir keluar.
Darah melambangkan pengampunan yang tulus dan sempurna karena melibatkan
kehidupan. Air melambangkan sebuah kesegaran setelah terjadi restorasi melalui
darah yang ditumpahkan. Sebagaimana Yesus diuji dengan menikam lambungNya
dengan tombak apakah Ia sungguh-sungguh telah mati sehingga kakiNya tidak perlu
dipatahkan, Andapun akan diuji apakah Anda telah sungguh-sungguh mematikan
kedagingan Anda untuk membalas ataukah Anda masih menyimpan dendam yang
berkepanjangan? Pada saat tombol luka-luka masa lampau Anda ditekan, apakah
daging Anda masih bereaksi dengan kemarahan yang meluap-luap? Ataukah Anda
sudah tidak memberikan reaksi lagi selain dari reaksi mengasihi seperti yang
Yesus lakukan, sehingga kesegaran baru dapat muncul dalam rumah tangga Anda. Jika
Anda memilih untuk mengalami sebuah pemulihan/restorasi dalam pernikahan Anda
maka pilih untuk mematikan keinginan daging Anda secepatnya, maka Anda tidak
perlu mati dalam penderitaan yang berkepanjangan. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Penulis
Harry Lee, MD., Psy.D.
Gembala
Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org