Suami Yang Berjiwa Besar

Marriage / 23 May 2016

Kalangan Sendiri

Suami Yang Berjiwa Besar

Puji Astuti Official Writer
6033

32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; 33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, 34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. (Yohanes 19:32-34 TB)

Pikiran apakah yang terlintas dalam alam pikiran Anda saat Anda membaca ketiga ayat yang penulis kutip diatas? Apakah rasa ingin tahu Anda bergejolak kenapa penulis memilih ketiga ayat tersebut diatas? Apakah hubungan antara ketiga ayat tersebut diatas dengan suami yang berjiwa besar? Apakah Anda memikirkan gambaran apakah yang ingin penulis sampaikan kepada setiap Anda yang membaca artikel ini? Siapakah prajurit-prajurit itu dalam kehidupan kita masing-masing? Pokok pembicaraan tertuju pada Yesus yang memberikan gambaran seorang suami yang berjiwa besar. Untuk dapat mengerti bagaimana sikap suami yang berjiwa besar, penulis ingin mengajak Anda sekalian yang membaca artikel ini untuk berhenti sejenak dari hal-hal yang dapat mengalihkan pikiran Anda dan pusatkan perhatian Anda sepenuhnya pada tulisan dalam artikel ini.

Kitab Wahyu 19:7 menggambarkan gerejaNya (kumpulan orang-orang percaya) sebagai mempelai wanita, sedangkan Yesus adalah mempelai pria. Dalam konteks artikel hari ini penulis ingin Anda sekalian melihat karakter seorang suami yang berjiwa besar yang ditampilkan oleh Tuhan Yesus. Seruan pertama yang diberikan kepada seorang suami adalah, "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya" (Efesus 5:25). Seruan ini diberikan sebagai peringatan kepada para suami untuk secara sadar mengingat kembali kenapa Anda mengambil keputusan untuk menikahi isteri Anda - "kasihilah isterimu"! Kenapa Alkitab mengingatkan para suami untuk mengasihi isteri mereka? Mungkinkah Firman Tuhan itu dituliskan secara gamblang karena fakta kehidupan yang menggambarkan kehidupan rumah tangga yang jauh dari harmonis, jauh dari saling mengasihi?

Pengorbanan apakah yang telah Anda lakukan bagi isteri Anda selama Anda menikah? Apakah Anda mampu mencatat segala kebaikan yang dilakukan isteri Anda dan melupakan segala kelemahan-kelemahannya? Jika Ada hal-hal yang menghalangi Anda untuk menuliskan hal-hal positif tentang isteri Anda hendaklah Anda segera kembali kepada alam sadar Anda dengan mengingat-ingat kembali segala kebaikannya pada saat Anda jatuh cinta pertama kali. Apakah saat Anda jatuh cinta pertama kali pada isteri Anda, Anda membuat sebuah daftar panjang tentang segala kelemahan-kelemahannya dan karena itu Anda mengambil keputusan untuk menikahinya karena kelemahan-kelemahan tersebut? Atau Anda melihat banyak sekali hal-hal positif yang terdapat dalam calon isteri Anda pada saat itu dan karena itu Anda mengambil keputusan untuk menikahi isteri Anda yang ada disisi Anda pada hari ini.

Yesus yang digambarkan sebagai suami yang berjiwa besar dalam artikel ini telah menyerahkan diri-Nya bagi gereja-Nya (mempelai wanita, yaitu kumpulan orang-orang percaya). Ia mati di kayu salib karena cintaNya pada semua pendosa yang pada hari ini percaya padaNya. Bukti kasihNya adalah kematiaanNya untuk membayar upah dosa dan dosa orang-orang yang diampuniNya tidak pernah diingat-ingatNya lagi (Ibrani 8:12). Pada saat Bapa melihat orang-orang yang percaya pada PutraNya, Bapa tidak lagi melihat dosa-dosa mereka karena semua hutang dosa ini telah dihapuskan dikayu salib dan Bapa memperhitungkan kebenaran Yesus anakNya bagi semua orang yang percaya padaNya. Apakah Anda dapat melihat bahwa kasih itu tidak berpusat pada diri sendiri melainkan pada orang yang dikasihi?

Apakah Anda dapat melihat bahwa Yesus tidak menuliskan daftar kesalahan yang telah diampuniNya? Jika dosa orang-orang yang percaya padaNya masih tercatat maka nasib Anda dan saya orang yang percaya padaNya sama. Karena Ibrani 8:12 mencatat bahwa dosa-dosa orang percaya tidak pernah diingat-ingatNya lagi dan kebenaranNya diperhitungkan kepada semua orang yang percaya padaNya maka Surga terbuka bagi segenap orang yang percaya padaNya. Bukankah pengorbanan itu membuahkan hasil pada suatu saat dan oleh karenanya Anda bersuka cita? Apakah Anda cukup peka untuk melihat kebutuhan isteri Anda, sehingga sebelum dimintapun Anda telah siap untuk melakukannya? Inisiatif untuk melakukan kebaikan adalah buah cinta! Inisiatif apakah yang pernah Anda lakukan selama ini? Apakah Anda melakukan semuanya itu karena terpaksa atau karena kasih Anda pada isteri Anda? Nah, sekarang penulis yakin, Anda pasti dapat menuliskan hal-hal yang positif tentang isteri Anda bukan?

Siapakah prajurit-prajurit itu? Prajurit-prajurit adalah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas yang ditaruh pemerintah pada pundak mereka. Siapakah prajurit-prajurit itu dalam kehidupan Anda? Mereka adalah orang-orang yang ditempatkan dalam kehidupan Anda untuk mengasah Anda agar dapat lebih tajam, lebih peka dan karenanya dapat membina karakter Anda menjadi lebih kuat. Dibalik kekuatan yang terdapat dalam diri Anda tersembunyi sebuah kuasa dan kuasa itu terdapat pada ketekunan isteri Anda yang berdoa dan doanya melahirkan kekuatan dalam kehidupan Anda. Apakah saat Anda mendapat promosi ditempat pekerjaan Anda, maka Andapun mempromosikan diri Anda sendiri dengan wanita lain dan melupakan semua jerih payah isteri Anda? Apakah Anda mulai secara diam-diam mengambil uang keluarga yang dapat dipergunakan untuk biaya kuliah anak-nak Anda yang Anda pergunakan untuk bersenang-senang dengan wanita lain atau ditempat perjudian? Karakter apakah yang dimiliki seorang suami seperti ini?

Jika Anda tidak menginginkan anak perempuan Anda menikah dengan seorang peria dengan karakter seperti tersebut diatas, maka Anda harus sadar bahwa isteri Anda adalah anak perempuan dari mertua Anda. Apakah ini waktunya untuk membuat sebuah perubahan dalam hal karakter yang tidak terpuji itu? Anda yang tahu dan Anda harus berani bertindak. Semakin lama Anda menunda semakin lama penderitaan itu berlangsung. Anda mungkin saja berdalih, Aku menjadi seperti ini karena aku sempat disakiti dimasa lampau oleh isteriku. Bukankah Adam memberikan alasan yang sama (Kejadian 3:12). Prajurit-prajurit mulai mematahkan kaki kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus untuk melumpuhkan otot pernafasan mereka dan mereka mati lemas karena tidak dapat menghirup udara lagi. Yesus memilih untuk menyerahkan nyawaNya setelah melepaskan pengampunan yang berdasarkan kasih sehingga kakiNya tidak perlu dipatahkan karena Ia telah mati!

Apakah Anda melawan dengan sekuat tenaga Anda saat Anda tersalib dalam kemarahan Anda dan Anda menjerit dengan mengatakan adalah hakku untuk membalas segala perbuatannya dimasa lampau yang telah menyakitiku. Bukankah saat Anda mengatakan itu Anda masih dalam posisi menikah dengan demikian Anda masih mengasihi isteri Anda? Apakah Anda bebas dari kesalahan? Mungkinkah isteri Anda sudah memaafkan Anda tanpa sepengetahuan Anda dan hanya mengingat kebaikan Anda? Berapa lama lagi Anda ingin membiarkan diri Anda tersalib dalam kemarahan Anda? Membalas adalah hakKu kata Tuhan, bukan hak Anda! Bukankah ini sebuah kerugian, karena apakah yang ingin Anda lakukan jika kaki Anda dipatahkan oleh kepahitan yang Anda simpan sehingga pernikahan Anda, kasih Anda, segala karakter emas yang selama ini Anda miliki, mati lemas dalam kemarahan Anda, lumpuh oleh sikap Anda? Apakah buah pernikahan seperti ini yang ingin Anda miliki dalam pernikahan Anda?

Saat lambung Yesus ditikam dengan tombak Ia tidak bereaksi karena memang Ia telah mati. Darah dan air segera mengalir keluar. Darah melambangkan pengampunan yang tulus dan sempurna karena melibatkan kehidupan. Air melambangkan sebuah kesegaran setelah terjadi restorasi melalui darah yang ditumpahkan. Sebagaimana Yesus diuji dengan menikam lambungNya dengan tombak apakah Ia sungguh-sungguh telah mati sehingga kakiNya tidak perlu dipatahkan, Andapun akan diuji apakah Anda telah sungguh-sungguh mematikan kedagingan Anda untuk membalas ataukah Anda masih menyimpan dendam yang berkepanjangan? Pada saat tombol luka-luka masa lampau Anda ditekan, apakah daging Anda masih bereaksi dengan kemarahan yang meluap-luap? Ataukah Anda sudah tidak memberikan reaksi lagi selain dari reaksi mengasihi seperti yang Yesus lakukan, sehingga kesegaran baru dapat muncul dalam rumah tangga Anda. Jika Anda memilih untuk mengalami sebuah pemulihan/restorasi dalam pernikahan Anda maka pilih untuk mematikan keinginan daging Anda secepatnya, maka Anda tidak perlu mati dalam penderitaan yang berkepanjangan. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

Penulis

Harry Lee, MD., Psy.D.

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Harry Lee, MD., Psy.D.
Halaman :
1

Ikuti Kami