Apakah Memberi Persepuluhan ke Gereja Adalah Kewajiban?
Sumber: www.ask.com

Kata Alkitab / 16 May 2016

Kalangan Sendiri

Apakah Memberi Persepuluhan ke Gereja Adalah Kewajiban?

Lori Official Writer
82417

Beberapa tahun yang lalu Suzanne Staline dari Jurnal Wall Street menulis sebuah artikel berjudul ‘The Backlash Against Tithing’ (Reaksi Menentang Persepuluhan). Dia memberi catatan kepada pembaca bahwa persepuluhan dibuat menjadi jalan untuk meningkatkan pendapatan gereja yang dari waktu ke waktu semakin menurun. Sejumlah gereja lalu mulai meyakinkan jemaat untuk memberikan persepuluhannya ke gereja dengan imbalan berkat material yang melimpah dari Tuhan atau biasa disebut Injil Kemakmuran.

Lalu timbul sebuah pertanyaan: Apakah persepuluhan memang wajib diberikan kepada gereja? Bisakah perpuluhan diberikan kepada pelayanan Kristen lainnya? Secara Alkitabiah umat Kristen memang memiliki tanggung jawab untuk memberi sepersepuluh dari penghasilannya kepada gereja lokal dengan hati yang sukacita dan juga memberi kebebasan untuk menyumbang di luar dari gereja lokal.

Ayat firman Tuhan yang berbicara tentang persepuluhan

Kita tahu dari beberapa bagian di Perjanjian Lama menulis tentang persepuluhan sebagai komponen utama dari ibadah orang Israel. Dalam Maleakhi 3: 8-10, umat Tuhan ditegur karena tidak memberikan ‘persepuluhan dan sumbangan’. Di masa itu umat Israel harus memberikan 25% dari pendapatan tahunan mereka sebagai persembahan ‘persepuluhan dan sumbangan’. Persembahan persepuluhan pertama diberikan kepada para imam Lewi. Pada waktu itu, para imam ini tidak diberikan tanah sehingga mereka hidup hanya bergantung pada pemberian orang-orang (Imamat 27; Bilangan 18; Nehemia 10). Selain itu, persembahan lainnya diberikan untuk kebutuhan penyelenggaraan festival tahunan keagamaan (Ulangan 14). Persepuluhan lain juga diberikan kepada yang membutuhkan dan wajib diberikan tiga tahun sekali (Ulangan 14). Secara matematika, seperempat dari pendapatkan mereka setiap tahunnya harus dipersembahkan ke Bait Suci untuk biaya imam, festival dan sumbangan bagi fakir miskin.

Di hari Maleakhi, Allah menengur bangsa Israel karena kekikirannya. Mereka tidak percaya bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhan mereka meskipun mereka telah setia menaati perintah-Nya. Sayangnya, kita bisa memahami kegagalan mereka mempercayai Tuhan, terutama dalam hal keuangan. Sangat mudah untuk melupakan fakta bahwa kita tidak butuh yang lain, kita membutuhkan Tuhan. Mazmur 20: 7 dituliskan, “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.” Kita seharusnya tidak heran kalau-kalau orang Israel memberikan 25% dari pendapatan mereka karena hal itu dianggap sebagai tindakan iman.

Ketika kita masuk ke Perjanjian Baru, kita sama sekali tidak menemukan ayat yang berbicara tentang persepuluhan ini. Di dalam kekristenan tidak akan Bait Suci yang membutuhkan dukungan kecuali memberikan sumbangan terima kasih kepada orang-orang yang berkhotbah (1 Timotius 5: 17-18) serta bagi janda (1 Timotius 5: 3) dan orang-orang cacat secara fisik (Yakobus 2: 14-17). Jumlahnya bahkan tidak ditentukan.

Perjanjian Baru hanya memberi kita motivasi atau dorongan memberi, nasihat kasih karunia dan korban persembahan:

Orang percaya pemula berkorban karena kasih karunia dan sukacita

“Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus (2 Korintus 8: 1-4)”

Yesus mendorong murid-murid-Nya memberi sebagai bukti iman

“Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Lukas 12: 32-34)”

Memberi harus disertai dengan sukacita yang dipenuhi keyakinan diri       

“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (2 Korintus 9: 6-8)”

Yesus menegor cara memberi persembahan yang salah

“Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya (Lukas 21: 1-4)”

Ayat-ayat di atas jelas sekali mengingatkan kita akan panggilan memberi dalam kehidupan orang Kristen. Panggilan memberi ini tidak hanya dilakukan dalam satu, dua atau tiga kali. Ini adalah panggilan untuk mempersembahkan materi yang kita punya sebagai ucapan syukur atas berkat melimpah yang Tuhan sudah berikan. Kesetiaan dan keralaan untuk memberi kepada Tuhan adalah bukti kasih yang tulus kepada-Nya.

Persepuluhan untuk Gereja Lokal

Sebagai orang Kristen, kita tidak lagi dipanggil untuk mendukung pembangunan dan pemeliharaan Bait Suci Yerusalem. Kita dipanggil untuk mendukung pekerjaan Yesus. Karya Yesus adalah bangunan gereja. Ketika Anda memberi uang ke gereja yang berpusat pada Injil, Anda sedang berinvestasi bagi kemuliaan Tuhan.

Untuk itulah umat Kristen dipanggil untuk mendukung keuangan pelayanan gereja lokal. Kita lihat dalam 1 Timotius 5: 18 yang menjelaskan tentang tanggung jawab jemaat untuk mendukung keuangan penatua gereja yang bertugas untuk berkhotbah dan mengajar. Kita tahu dalam 1 Korintus 16 bahwa gereja-gereja lokal di abad ke-1 memberi persembahan mingguan. Tidak ada perintah untuk membayar kontribusi, tetapi hanya panggilan untuk setia dan rela mendukung pekerjaan pelayanan Yesus dalam bentuk bangunan gereja.

Inilah pesan dan perintah Yesus yang harus dilakukan orang Kristen dalam gereja:

Misi gereja adalah pemuridan kepada bangsa-bangsa

“Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Matius 28: 19-20)”

Para rasul diberi tanggung jawab untuk menyebarkan injil ke seluruh penjuru dunia

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1: 8)”

Gereja mula-mula membagikan tanggung jawab tentang penginjilan global

“Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu (1 Tesalonika 1: 8)”

Perjanjian Baru menyebutkan kekuatan sebuah gereja lokal sebagai alat untuk menjalankan penginjilan global. Gereja yang sehat memerlukan kebersamaan dan kesehatian untuk menuntaskan mandat ilahi ini. Persembahan kita seharusnya dialokasikan untuk mewujudkan tanggung jawab itu.

Sebagai orang Kristen, kita benar-benar memiliki tanggung jawab untuk mendanai pelayanan gereja lokal. Besarnya jumlah pemberian pun didasarkan oleh hati nurani. Bagi kebanyakan kita, persepuluhan adalah cara yang baik untuk memulai. Selain itu, orang Kristen juga tidak tertutup kemungkinan untuk mendanai pelayanan di luar gereja lokal. Inilah pemahaman tentang persepuluhan yang seharusnya kita ketahui sebagai anggota gereja.

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami