Pemerintah Turki
tampaknya semakin mempersempit ruang gerak kebebasan beragama, khususnya bagi umat
Kristen. Seperti dikutip dari Express.co.uk,
baru-baru ini Presiden Turki, Recep Tyyip Erdogan telah mengambilalih enam gedung
gereja yang berada di kota Diyabakir yang tengah dilanda perang. Tindakan Erdogan
ini merupakan perkembangan baru yang mengkhawatirkan terkait kebebasan pers dan gerakan keagamaan di negara itu.
Gereja-gereja yang
sudah dikuasai negara itu termasuk gereja Katolik, Protestan dan Ortodoks yang
sudah berdiri sejak 1700 tahun silam. Gereja-gereja ini kemudian diambil menjadi milik negara. Dalam artian, dijalankan oleh pemerintah.
Perintah penyitaan
itu dikeluarkan oleh Dewan Menteri Erdogan pada 25 Maret 2016 lalu, dengan alasan
untuk membangun dan merestorasi kembali peninggalan sejarah kota yang telah hancur akibat konflik antara pemerintah dan kelompok militant Kurdi PKK.
Sayangnya, penyitaan
itu diprotes jemaat gereja yang menilai adanya kudeta yang dilakukan pemerintah
terhadap kebebasan beragama. Mereka bahkan mengancam untuk mengambil tindakan hukum.
“Pemerintah tidak mengambilalih gedung gereja untuk melindunginya. Mereka melakukan
hal itu untuk dikuasai,” ucap pendeta gereja Protestan Diyarbakir, Ahmet Guvener.
Asosiasi pengacara
Diyarbakir yang mewakili umat Kristen, dan pejabat pemerintah setempat menganggap
penyitaan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan akan menyebabkan kerusakan budaya di kota itu.
Menanggapi hal
itu, Kementerian Lingkungan dan Perencanaan Kota Turki menegaskan, pengambilalihan
itu tidak memiliki motif keagamaan. Sebab pemerintah juga telah mengambilalih sejumlah masjid bersejarah di kota itu.
Sayangnya, umat Kristen
Turki tidak mempercayai ucapan tersebut. Sebab negara yang didominasi umat Muslim
itu secara terang memang mendanai dan mendukung keberadaan masjid. Motif pengekangan
kebebasan beragama ini dianggap sudah sangat jelas sejak Erdogan membungkam kebebasan pers dan mengambilalih surat kabar oposisi Zaman.
Tindakan
pemerintah Turki yang semakin mengekang bahkan sudah menjadi perbincangan panjang
Uni Eropa setelah mengancam akan membanjiri Eropa dengan pengungsi jika tidak mendapatkan bantuan dana untuk kesejahteraan pengungsi Suriah dan Irak di Turki.
Kondisi yang dialami umat Kristen Turki terbilang sama dengan apa yang dialami umat Kristen Tiongkok, dimana gereja-gereja dikuasai oleh pemerintah. Tindakan ini membuat umat Kristen terkekang dalam melakukan beragam kegiatan keagamaan (Baca Ternyata Kristen Tiongkok Alami Perlakuan Ini dari Partai Komunis).
Sumber : Express.co.uk/jawaban.com/ls