Mendaki Gunung Batu Yang Terjal

Kata Alkitab / 6 April 2016

Kalangan Sendiri

Mendaki Gunung Batu Yang Terjal

Puji Astuti Official Writer
4104

Seorang pria mendaki gunung bersama putranya yang dengan susah payah berjalan disamping ayahnya. Anak itu lebih kecil dari sang ayah tentunya, jadi kakinya yang masih kecil mengalami kesulitan mengambil langkah yang diperlukan untuk mendaki gunung yang terjal dan berbatu itu. Jadi dia berkata, "Ayah, pendakian ini begitu berat karena semua batu-batu ini. Mereka besar-besar, tajam dan menyakitkan."

Ayahnya itu memandang kepada putranya, "Nak, batu-batu tajam yang kita daki itu. Tanpa batu-batu itu, kita akan jatuh."

Dalam kehidupan ini kita akan bertemu dengan batu-batu yang tajam ini. Banyak dari mereka akan menyakiti kita dan meninggalkan bekas luka, serta membuat kita merasakan kepedihan dan rasa sakit. Tetapi sebagai orang percaya, kita harus melihat batu-batu itu bukan sebagai menyebab kehancuran dalam hidup kita, tetapi sebagai batu pijakan agar kita bisa mendaki lebih tinggi dan mencapi tujuan yang Tuhan telah tetapkan bagi kita. Musuh bisa saja mereka-rekakan yang jahat, namun Tuhan bisa mempergunakan hal itu untuk mendatangkan kebaikan.

Jangan merasa patah semangat dan sedih saat Anda menjumpai batu-batu karang kehidupan yang terjal dan menyakitkan. Taruhlah semua itu dibawah kaki Anda, dan naiklah menuju level kehidupan yang lebih tinggi. Jaga pandangan Anda untuk tetap fokus kepada mahkota yang telah Tuhan sediakan, dan ingatlah bahwa di dalam Kristus Anda sanggup menanggung segala perkara karena Dia yang akan memberikan kekuatan kepada Anda.

Ada satu hal penting lagi yang perlu kita ingat, kita tidak menjalani kehidupan ini seorang diri. Seperti anak laki-laki itu, kita juga berjalan bersama Bapa kita. Dia selalu bersama kita dan menjaga serta menolong saat kita membutuhkannya.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. ~ Roma 8:28

Sumber : Crosswalk.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami