Suami di-PHK, Bagaimana Nasib Keluargaku?

Our Impact / 1 April 2016

Kalangan Sendiri

Suami di-PHK, Bagaimana Nasib Keluargaku?

Lusiana Official Writer
4431
Warga ibukota kembali digemparkan dengan sebuah aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis. Seperti dikutip dari kompas.com, Selasa (22/3/2016) ribuan sopir taksi konvensional yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) dan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) melakukan demonstrasi besar-besaran. Mereka menuntut penutupan perusahaan penyedia jasa transportasi online. Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan berbasis aplikasi dan menggunakan kendaraan berplat hitam, seperti Uber dan Grab. Sayangnya aksi unjuk rasa ini diwarnai tindakan anarkis berbuntut aksi saling serang antara pengemudi taksi dengan pengendara Go-Jek.

Apapun label usaha transportasi yang mereka jalankan, baik itu konvensional maupun berbasis online sebenarnya tujuannya sama. Mereka berjuang untuk memberikan nafkah bagi keluarga. Pekerjaan yang mereka tekuni adalah jalan untuk menerima pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing. Polemik muncul ketika mata pencaharian mereka terancam.

Sama halnya dengan kejadian yang dialami oleh Sari, salah satu penonton setia tayangan Solusi yang juga Mitra CBN. Ia sangat gelisah dengan kenyataan bahwa suaminya kena PHK dan selama delapan bulan kemudian suaminya belum juga mendapat pekerjaan walaupun sudah mencoba melamar ke berbagai tempat. Sari juga harus menerima kenyataan bahwa perusahaan tempatnya bekerja juga melakukan pemutusan kerja masal karena investor sudah tidak mau menyetorkan dana lagi. Dengan kata lain perusahaan tersebut bangkrut. Suami dan istri sama-sama di-PHK, lengkap sudah penderitaan yang mereka alami, pikir sari.

Sari dan suaminya sudah putus asa dengan keadaan tersebut, seolah-olah tidak ada jalan keluar bagi permasalahannya. Akhirnya Sari memutuskan mengirimkan SMS ke Konseling Center CBN. “Setiap ada masalah yang tak bisa saya tangani, saya pasti telepon Konseling Center CBN,” ucapnya di telepon. Sari meminta dukungan doa untuk suaminya agar segera mendapatkan pekerjaan. Dukungan doa dari tim konselor CBN memberinya kekuatan dan penghiburan. Sebulan kemudian, Tuhan memberi apa yang menjadi kerinduan mereka. Suaminya mendapatkan pekerjaan di PPSU, salah satu program kerja Gubernur DKI  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tuhan bukakan jalan tidak hanya untuk suaminya, tapi Sari juga mendapatkan pekerjaan. Walaupun berbeda bidang usaha dengan perusahaan sebelumnya, Sari tetap mengucap syukur atas anugerah Tuhan dalam rumah tangganya. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan doa dari tim Konseling Center CBN, “Terima kasih, saya sudah didoakan, saya percaya teman-teman di Solusi pasti mendoakan kami,” ucapnya menutup kesaksian.

Berkaca pada peristiwa unjuk rasa para sopir dan kisah ibu Sari kita bisa memetik suatu pembelajaran. Masalah seringkali mendatangkan keputusasaan, tapi bagi orang-orang yang mau terus berusaha Tuhan pasti akan membukakan jalan keluar. Mari bagikan pengharapan ini kepada kepada jutaan orang di luar sana yang saat ini mungkin sedang bergumul dengan masalah pekerjaan. Caranya dengan bergabung menjadi Mitra CBN. SMS ke nomor 081.5965.5960, ketik JC # Nama Lengkap # Email atau bisa juga dengan melengkapi data diri Anda dalam form dibawah ini. Dukungan Anda akan menjadi energi bagi pelayanan CBN untuk mengabarkan pengharapan di dalam Tuhan melalui tayangan inspiratif Solusi dan layanan Konseling Center CBN.

Jadi tunggu apalagi, segera daftarkan diri dan jangan lupa mentransfer donasi Anda karena kami akan mengirimkan paket hadiah unik langsung ke alamat Anda.
Halaman :
1

Ikuti Kami