Flu Burung Mewabah? Ini Pentingnya Lakukan Vaksinasi
Lori Official Writer
5914
Belakangan ini tanah air dihebohkan dengan kabar mewabahnya virus flu burung. Untuk mencegah penyebarannya, pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah membasmi puluhan ekor unggas yang diklaim terinveksi virus Abian Influenza (AI) H5N1 penyebab flu burung.
Karena flu burung merupakan penyakit yang bersifat endemik, pemerintah Indonesia kemudian mengambil langkah melalui program vaksinasi untuk menanggulangi virus AI. Vaksinasi dilakukan terhadap manusia maupun hewan yang sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Vaksinasi flu diklaim sangat efektif mencegah penularan penyakit hingga 70-90%, tergantung dari lama dan intensitas musim flu dan kondisi kesehatan.
Vaksinasi untuk manusia terdiri dari dua bentuk, yaitu: 1. Injeksi dengan jarum suntik. Injeksi ini berfungsi untuk mencegah menularan virus dan membuta tubuh mengembangkan antibodi yang dibutuhkan untuk mencegah virus influenza. Akan timbul reaksi ringan setelah injeksi seperti rasa sakit tepat di lokasi suntikan, nyeri otot ringan atau demam. Tetapi jangan khawatir, reaksi itu hanya akan terjadi selama satu atau dua hari.
2. Semprot hidung (nasal spray). Diberikan melalui hidung, vaksin semprot hidung mengandung dosis kecil virus flu hidup yang telah dilemahkan. Vaksin tidak menyebabkan flu tetapi mendorong respon kekebalan dalam hidung dan saluran napas bagian atas kemudian di seluruh tubuh.
Vaksin flu burung hanya bisa dilakukan kepada: - Ibu hamil - Usia 50 tahun atau lebih - Memiliki kondisi medis kronis - Perawat anak atau pekerja pelayanan kesehatan atau hidup dengan atau merawat seseorang yang berisiko tinggi karena komplikasi dari flu
Sementara mereka yang tidak boleh mendapatkan vaksinasi adalah: - Memiliki reaksi alergi terhadap vaksin di masa lalu - Alergi terhadap telur - Penderita sindrom Guillain-Barre (penyakit autoimunitas serius yang menyerang saraf) - Penderita demam
Bagi yang tidak terserang virus Al ini bisa melindungi diri dari penularan virus dengan melakukan langkah pencegahan ini:
1. Gunakan masker dan sarung tangan ketika berdekatan dengan unggas, termasuk tempat pemeliharaannya. 2. Jarak antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman minimal 25 meter. 3. Mencuci tangan atau lebih baik mandi setelah berdekatan atau memegang unggas. 4. Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun jeroannya. 5. Usahakan membeli daging tanpa jeroan dan bagian sayap. Dan pada saat memasak pastikan panas api mencapai lebih dari 70 ? Celcius. 6. Cuci bersih tangan dan perabotan setelah memasak makanan dari unggas.
Waspadai musim flu burung ini dengan menegtagui tanda-tanda penyebaran virus dengan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri sendi, lesu, sekresi hidung (pilek), insomnia dan infeksi mata. Apabila kondisi di atas terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan secara jelas.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more