Karpet Kotor
Sumber: www.smarthipnotis.com

Kata Alkitab / 1 March 2016

Kalangan Sendiri

Karpet Kotor

Mega Permata Official Writer
4133

Dikisahkan seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan empat orang anak. Wanita ini adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi ia adalah tipe wanita perfeksionis dalam segala hal. Semua yang dia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian.

Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan. Untuk sebagian orang, hal kebersihan dan kerapian memang sering kali diabaikan, termasuk suami dan keempat anaknya. Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola. Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung berhari-hari. 

Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu meredam emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan seksama. Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, “Saya minta anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan”. Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. Ia mendengarkan setiap intruksi dari sang psikolog.

Kata psikolog itu, “Bayangkan rumah anda yang rapi dan karpet yang bersih tak bernoda sedikit pun dan tanpa jejak sepatu. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun disisi anda. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Bagaimana perasaan anda? Sekarang lihatlah kembali karpet itu. Anda melihat jejak sepatu dan kotoran di sana. Artinya, suami dan anak-anak anda ada di rumah. Orang-orang yang anda cintai ada bersama anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati anda.” 

Beberapa saat wanita tersebut merenungkan semua yang telah diinstruksikan kepadanya. Kemudian sang psikolog pun kembali memberi instruksi, “Dan sekarang bukalah mata anda. Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat anda?” wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepala, kemudian berkata “Aku tahu maksud anda. Jika kita melihat dari sudut yang tepat, maka hal yang nampak negatif dapat dilihat secara positif.”

Sebuah kesalahan sederhana dapat mengakibatkan keharmonisan kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi pudar. Terkadang sudut pandang kita, yang kita anggap sudah benar justru membuat kita tidak dapat menikmati indahnya kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Coba ubah pandangan kita yang tadinya negatif menjadi positif. Kasih mesra di dalam keluarga tidak hanya dapat dirasakan melalui suatu hal yang sempurna, namun dalam ketidaksempurnaan pada setiap anggota keluarga pun dapat kita temukan.

Sumber : Menara Sorgawi
Halaman :
1

Ikuti Kami