Tuhan Sembuhkan Kaki Anakku yang Membusuk

Our Impact / 3 February 2016

Kalangan Sendiri

Tuhan Sembuhkan Kaki Anakku yang Membusuk

Lusiana Official Writer
4819
Tidak seperti biasanya, anak saya David pulang terlambat dari sekolahnya. Biasanya dia langsung pulang ketika sekolah telah usai. Kalaupun ada acara, dia selalu minta ijin saya terlebih dahulu atau memberi tahu saya sehari sebelumnya. Sebagai seorang ibu, tentu saja saya diliputi rasa khawatir akan keberadaannya. Apalagi dengan berita-berita penculikan anak yang kini marak diberitakan di televisi. Lama kelamaan saya makin tidak tenang.

Di tengah-tengah kegelisahan saya, tiba-tiba ada telepon dari rumah sakit. Mereka memberitahukan bahwa David sedang berada di ruang gawat darurat karena tulang kering di kakinya patah disertai dengan banyak luka. Tanpa pikir panjang saya langsung pergi ke rumah sakit dan sesampainya disana ternyata kakinya sudah digips. Saya lalu bertanya pada David, apa yang menyebabkan kakinya sampai patah dan penuh luka. David lalu menjelaskan bahwa saat sepulang sekolah dia diajak oleh teman-temannya untuk memanjat menara penampungan air di komplek perumahan dan tanpa sadar dia terjatuh.

Satu minggu dirawat di rumah sakit tidak membawa kesembuhan. Kaki David justru semakin bengkak sehingga saya memaksa dokter untuk membuka gipsnya. Saya sungguh kaget melihat kakinya, bukannya membaik melainkan melepuh di beberapa sisi, seperti tanda-tanda kebusukan. Sementara itu David terus saja mengerang kesakitan. Kecewa dengan dokter dan tindakan rumah sakit tersebut, saya memaksa untuk memindahkan David ke rumah sakit lain.

Setelah dicek ulang dan dirontgen, dokter menyatakan ada penggumpalan darah di bagian tulang kering yang patah. Dalam waktu dekat harus segera dioperasi karena kalau tidak, bisa berakibat fatal. Hal ini disebabkan karena lukanya sudah bernanah, kemungkinan terburuk kakinya harus diamputasi. Saya ingin menangis mendengar diagnosa dari dokter. Ingin sekali saya segera menyuruh dokter melakukan tindakan operasi, tapi apadaya saya tidak punya cukup uang. Sementara suami saya, ayah David tidak pernah peduli dengan nasib anaknya. Dia lebih memilih menikah dengan wanita lain.

Akhirnya dengan berat hati saya membawa David pulang. Saya putuskan untuk merawat David di rumah. Saat melewati masa-masa getir melihat nasib anak saya, tiba-tiba saya ingat pernah mencatat nomor telepon layanan Konseling Center CBN. Nomor telepon itu saya dapatkan sewaktu saya sering nonton program Solusi, tayangan yang kesaksiannya sangat memberkati dan menguatkan iman saya. Sejak saat itu saya sering menghubungi Konseling Center CBN minta dukungan doa untuk kesembuhan David. Selain itu setiap hari saya menggosok luka David dengan minyak gosok seadanya, sambil berdoa dan beriman bahwa oleh bilur-Nya, David pasti sembuh.

Puji Tuhan, iman dan pengharapan saya berbuah kesembuhan. Semakin lama, kaki David makin membaik dan semakin kuat. Kuasa doa, dukungan dari tim Konseling Center CBN dan semangat David berlatih membuat kaki David pulih tanpa operasi. Sungguh saya mengucap syukur kepada Tuhan. Melalui sakit yang diderita David, saya melihat kuasa mukjizat Tuhan. Saya juga semakin dikuatkan untuk menghadapi masalah demi masalah karena saya tahu Tuhan sanggup melakukan perkara yang besar atas hidup saya.

Kesaksian diatas diceritakan oleh ibu Elly di Manado. Di tengah-tengah pergumulan atas rumah tangganya, ia melihat kebaikan Tuhan melalui kesembuhan anaknya. Kebaikan Tuhan tidak hanya berlaku untuk ibu Elly tapi bagi semua orang yang mengasihi-Nya. Apakah Anda ingin terus mendengar lebih banyak kesaksian dari orang-orang yang menghubungi Konseling Center CBN?

Mari terus mendukung Konseling Center CBN. Anda dan siapa saja bisa melakukannya dengan menjadi seorang Mitra CBN. Silahkan hubungi kami dengan mengirimkan SMS ke 081.5965.5960, ketik JC # Nama Lengkap # Email. Atau bisa juga dengan melengkapi data diri Anda dalam formulir aplikasi dibawah ini. Sebuah power bank sudah menunggu Anda yang sudah mendaftar menjadi Mitra CBN dan pertama kali mentransfer donasinya. Jangan hanya daftarkan diri Anda, ajak sahabat dan keluarga untuk ikut menjadi jawaban doa bagi banyak orang yang membutuhkan mujizat Tuhan.
Halaman :
1

Ikuti Kami