Update Peta Kehidupan
Sumber: www.discoveryplace.info

Kata Alkitab / 28 January 2016

Kalangan Sendiri

Update Peta Kehidupan

Theresia Karo Karo Official Writer
4144

Seseorang atasan pernah bertanya demikian kepada beberapa peserta pelatihan di sebuah perusahaan. “Misalnya Anda bangun terlambat menuju bandara. Setelah berpikir secara logika, jelas bahwa Anda tidak bisa mengejar jam keberangkatan. Meski begitu, Anda tetap teruskan perjalanan ke bandara. Lalu Anda jutsru terjebak kemacetan. Anda anggap ini sial atau beruntung?

Peserta serentak menjawab, “Sial pak. Sudah bangun telat, kena macet pula”.

“Kejutan, ternyata pesawat Anda mengalami delay hingga 4 jam. Sehingga Anda tidak ketinggalan pesawatnya. Di sini Anda merasa sial atau beruntung?” Tanya atasannya kembali saat melanjutkan ilustrasinya.
Kali ini peserta menjawab berbeda, “Wah ya beruntung pak”.

Atasan tadi pun kembali memaparkan situasi selanjutnya. “Saat berada ruang tunggu, Anda melihat seseorang yang tengah mengejar kerjasama bisnis. Dan kalau terlambat, dia kehilangan proyek bernilai milyaran rupiah. Gara-gara penerbangannya delay, dia kehilangan proyek tersebut. Menurut Anda, orang itu sial atau beruntung?”

“Sial pak,” jawab peserta.

Mendengar itu, pria tadi kemudian berkata, “Ternyata yang memenangkan proyek itu adalah kenalannya. Dan beberapa bulan kemudian dia tahu bahwa temannya kena tipu milyaran rupiah dari proyek tadi. Gara-gara pesawat delay 4 jam, orang tersebut tidak jadi kena tipu. Orang itu sial atau beruntung?”

“Ya beruntung pak” jawab mereka lagi.

Ilustrasi di atas memperlihatkan kita bahwa sebenarnya penilaian kita atas sebuah peristiwa bisa berubah bahkan berbalik 180 derajat seiring waktu. Semua dikembalikan lagi pada bagaimana cara kita menilai seseorang atau keadaan.

Justru saat kaku dalam menilai, penderitaan bermula dari sana. Karena terus memegang penilaian atas sebuah peristiwa yang tidak mengenakkan dan menutup mata terhadap peristiwa selanjutnya.

Atau dengan kata lain, kita kerap melihat orang dengan ‘peta’ penilaian jadul dan menilai peristiwa dengan peta yang kadaluarsa. Tanpa kita sadar bahwa peristiwa yang sebelumnya dianggap sebagai penderitaan, bisa jadi adalah hal yang disyukuri di masa depan.

Apa kita akan tetap memegang erat ‘peta lama’? Mari update peta kehidupan kita, sebelum tersesat dan kehilangan arah!

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Jawaban.com | Theresia Karo karo
Halaman :
1

Ikuti Kami