Tahukah Anda bahwa orang yang pandai atau pintar, belum tentu orang yang bijaksana? Apakah Anda kaget? Namun faktanya demikian. Kepandaian seseorang tidak otomatis membuat orang bijaksana. Karena kebijaksanaan muncul dari hikmat yang diaplikasikan dalam kehidupan. Hikmat membuat seseorang berpikir, berbicara dan bertindak dengan benar pada saat yang tepat untuk sesuatu yang mendatangkan kepuasan kemudian.
Bagaimana memperoleh hikmat?
Sumber hikmat adalah Tuhan sendiri, untuk itulah pemazmur menuliskan, "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya." (Mazmur 111:10). Banyak orang hidupnya berantakan karena tidak memiliki "takut akan Tuhan" atau sebuah perasaan "takut yang penuh penghargaan kepada Tuhan." Rasa takut akan Tuhan akan membuat kita terpesona dan menghormati Tuhan dan hal ini adalah langkah pertama menuju hikmat.
Memiliki rasa takut akan Tuhan artinya kita tahu bahwa Tuhan mahakuasa, dan Ia memiliki rencana atas setiap hal yang diijinkan-Nya terjadi dalam kehidupan ini. Kita mengakui bahwa Tuhan memegang kendali atas segala sesuatunya dan juga kedasyatan kuasa-Nya dan besar-Nya kasih Tuhan membuat kita mentaati Firman dan hukum-hukum-Nya.
Dimana kita memperoleh hikmat?
"Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya." ~ Amsal 1:20
Dari ayat di atas memperlihatkan bahwa Tuhan ingin kita untuk menemukan hikmat dengan mudah, karena hikmat itu ada di mana-mana. Namun tempat pertama kali dan terutama untuk menemukan hikmat adalah Alkitab yang berisi Firman Tuhan dan pewahyuan yang Tuhan berikan kepada para Nabi dan Rasul yang Ia utus kepada umat-Nya.
Di dalam Firman Tuhan kita akan menemukan hikmat yang bukan berasal dari dunia ini, namun hikmat yang berasal dari Allah sendiri dimana Dia mampu mengungapkan rahasia-rahasia yang tersembunyi (1 Korintus 2:4-7). Karenanya penulis kitab Amsal mengajak untuk mencari hikmat dengan sungguh-sungguh:
Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. ~ Amsal 2:1-5
Pada ayat di atas, penulis kitab Amsal mengajar bagaimana caranya menemukan hikmat, yaitu dengan : 1. Menerima dan menyimpan kebenaran Firman Tuhan, 2. Memberikan perhatian kepada kepandaian dan pengertian, 3. Mencarinya seperti mencari perak, 4. Mengejarnya seperti orang mencari harta terpendam.
Jika kita mencari hikmat dan pengertian sama seperti kita mencari uang atau harta karun, maka hikmat itu pasti kita akan temukan dan membuat kita menjadi bijaksana. Dengan takut akan Tuhan dan kebijaksanaan maka jalan kehidupan kita akan berada di jalur yang Tuhan mau sehingga kita hidup dalam kemaksimalan.