Pendeta Alberto San Jose dari Keuskupan
San Pablo, Filipina mendapat kecaman keras setelah dirinya memimpin sebuah ibadah misa sambil menggunakan  hoverboard, sebuah kendaraan beroda dua yang dijalankan dengan cara berdiri atasnya.
Bahkan Paroki akhirnya memberikan sanksi skorsing
kepada Pendeta Alberto. “Itu adalah perbuatan yang salah, Ekaristi harus
diperlakukan dengan hormat dan respek. Bukan sebuah perayaan pribadi di mana seseorang
dapat secara tiba-tiba memperkenalkan sesuatu yang baru untuk mendapatkan perhatian,” demikian pernyataan uskup agung yang dilansir Russiatoday, Rabu (30/12/2015).
Berbagai
tanggapan pun bermunculan di media sosial, sebagian merasa tidak ada yang salah
dengan hal itu, sedangkan sebagian lagi berpendapat perbuatannya mengalihkan
perhatian jemaatnya dari esensi misa serta memamerkan kemewahan, sedangkan sebagian
lainnya merasa bingung kenapa seseorang mau menggunakan hoverboard di dalam gereja.
Pendeta San Jose sendiri telah meminta maaf atas peristiwa ini. Dia menyebutnya sebagai sebuah panggilan yang menyadarkan dan berjanji peristiwa ini tidak akan terjadi lagi.