Alami Keajaiban Natal, Pernikahan Pasangan Ini Dipulihkan
Lori Official Writer
5966
Tahun ini, Deborah dan Clayton Bryant mengalami keajaiban Natal. Itu karena mereka bisa merayakannya bersama dengan cucu baru mereka. Namun berbeda dengan Natal di tahun 1988, Natal bukanlah waktu yang tepat untuk dirayakan.
Pasangan ini menikah pada tahun 1983 setelah keduanya sama-sama memiliki anak dari pernikahan pertama, dan berharap pernikahan kali ini akan bertahan. Deborah berkata, “Ketika hal-hal yag baik, Dia (Clayton) memperlakukan saya seperti seorang Ratu. Saya tidak pernah mendapatkan itu sebelumnya. Apapun yang saya inginkan, apa yang saya ingin lakukan. Ketika keadaan baik, segalanya baik. Ketika keadaan buruk, segalanya benar-benar buruk”.
Namun setelah beberapa lama membina rumah tangga, Deborah mengetahui bahwa Clayton adalah sosok yang emosional dan mudah sekali meledak-ledak tanpa diduga. Pada awalnya, Deborah masih bisa memaklumi. “Dan saya akan benar-benar begitu buruk ketika dia seperti itu. Melempar barang-barang, marah,” terang Deborah.
Tekanan keuangan dan ketegangan dalam rumah tangga bercampuraduk menjadi satu. Clayton mengaku bahwa ketegangan diantara mereka berdampak pada anak-anak. Masalah keuangan pun semakin tidak karuan.
Dan pada tahun 1988, rumah tangga ini semakin berantakan. Orang tua Clayton menjual bisnis keluarga, dan dia berakhir menjadi seorang pengangguran. “Saya mungkin membenci fakta bahwa saya menganggur dan hal semacam itu,” ucap Clayton.
Pertengkaran semakin memuncak. Tekanan keuangan kemudian dialihkan kepada Deborah. Meskipun ia merasa kasihan kepada Clayton kala itu, tetapi emosi semakin tak terkontrol lantaran dirinya tak mampu mengurus segala sesuatunya sendirian.
Lalu dua minggu sebelum Natal, Deborah pun memutuskan untuk membawa anak-anak dan meninggalkan suaminya. Sementara Clayton hidup sebatang kara dan pengangguran. “Di malam Natal, saya pergi ke kota, ke sebuah toko belanja dan ingin mengambil beberapa hadiah kecil untuk anak-anak. Saya sedang berjalan di toko. Saat malam Natal itu, semua penuh dengan manusia, dan saya merasaseperti sendiri di dunia ini,” ungkap Clayton.
Di titik keterpurukannya itu, Clayton menyadari satu hal bahwa dirinya memerlukan Tuhan. Dia pun mulai berdoa untuk pernikahannya yang berantakan. Namun jawaban Tuhan tampak masih belum terjadi.
Bulan demi bulan berlalu, Clayton pun menemukan pekerjaan. Sementara Deborah mengajukan gugatan cerai. Kurang dari seminggu sebelum proses perceraian berakhir, Clayton menaruh pengharapan bagi pernikahannya. “Malam itu saya mengubah doa saya. Saya berkata “Tuhan saya hanya berdoa agar istri saya mendapatkan kebahagiaan”. Kurang dari satu jam kemudian, dia menelepon saya dan berkata, “Kita harus memperjuangkan masalah ini”. Saya tidak percaya”.
Bahkan Clayton pun tak pernah tahu bahwa Deborah saat itu juga menaruh pengharapannya kepada Tuhan. “Suatu malam saya bahkan tidak tahu kenapa, Deborah mengatakan, “Saya kira saya telah melakukan banyak pencarian. Tuhan pasti telah berbicara kepada saya, karena saya hanya benar-benar tersungkur dan berseru kepada-Nya. Saya meminta Dia untuk datang ke dalam hidup saya dan memaafkan saya untuk semua hal yang saya telah lakukan. Saya berpikir, ‘Saya benar-benar ingin menyelamatkan pernikahan saya’, kedengarannya segila itu,” ucap Clayton.
Setelah itu, Deborah dan anak-anak kembali berkumpul dengan Clayton. Mereka mulai pergi ke gereja. Keduanya pun menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka. Tidak mudah membangun pernikahan, tetapi mereka sadar bahwa mereka tidak sendiri.
“Tuhan melakukannya. Saya tidak pernah bisa melakukannya sendiri. Saya tidak melihat bagaimana orang lain bisa melakukannya sendiri dengan baik. Tuhan memberi saya kekuatan untuk melupakan semua sakit yang saya alami dan hanya fokus pada melakukan apa yang Dia ingin saya lakukan. Itulah mengapa saya melakukannya dengan kekuatan-Nya,” ucap Deborah.
Setelah badai yang menerpa pernikahan mereka berlalu, pasangan ini mengakui bahwa pernikahan tersebut tidak sempurna. Tetapi melalui kasih karunia Tuhan, banyak yang telah diampuni dan banyak luka yang telah disembuhkan. “Selalu ada harapan di dalam Yesus. Dia bisa melakukan keajaiban. Dia bisa. Jika Dia mampu memulihkan pernikahan saya kembali, Dia juga bisa melakukannya untuk siapapun,” terang Clayton.
Ya, didalam Yesus kita masih memiliki pengharapan. Sekalipun beban yang kita hadapi begitu berat. Semoga pernikahan Anda juga mengalami terobosan dan keajaiban Natal di tahun ini. Tuhan memberkati!
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more