Seluruh dunia tengah dilanda ‘demam’ Star Wars. Bukan hanya penggemar saja yang ikut meramaikan momen ini, termasuk juga sekelompok ilmuwan kesehatan jiwa. Bagi mereka film yang disutradarai George Lucas ini bukan sekedar fiksi ilmiah, namun juga sebagai bahan diskusi serius.
Menurut mereka, sebagian besar tokoh dalam film Star Wars menunjukkan kondisi psikopatologis. Sehingga menjadi topik menarik untuk didiskusikan atau digunakan sebagai materi untuk mengenalkan jenis gangguan jiwa kepada manusia. Beberapa tokoh yang dinilai punya tanda-tanda gangguan jiwa antara lain:
Dart Vader
Kelompok ilmuwan ini menganggap Dart Vader sebagai tokoh yang memiliki gangguan Borderline Personality Disorder. Hal ini terlihat dari sikapnya yang selalu menunjukkan emosi negatif. Selain itu, latar belakang yang suram juga berkaitan dengan disosiasi, salah satu fase pada gangguan jiwa Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
C-3PO
Tokoh yang dianggap sangat kaku ini disebut menunjukkan gejala obsessive-compulsive personality disorder.
Chewbacca
Sementara itu, Chewbacca dengan karakter yang selalu menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dianggap mewakili gejala Impulsive Control Disorder.
Jabba the Hutt
Adalah tokoh Star Wars yang tergolong sebagai psikopat. Hal ini karena karakternya yang dinilai kejam dan minim empati.
Bukan kali ini saja para psikiater menggunakan tokoh-tokoh dalam film untuk mengenalkan berbagai jenis gangguan kejiwaaan. Menurut mereka, cara ini memiliki banyak keunggulan dan mereka bisa membahas banyak hal tanpa mengusik rahasia pasien yang sebenarnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Susan Hatters-Friedman, psikiater dari University of Auckland. “Ada sejarah panjang dalam menggunakan karakter tertentu untuk membantu mahasiswa mengenal konsep kesehatan mental,” ungkapnya.
Susan menilai tokoh-tokoh dalam film sangat membantu dalam diskusi tentang pendekatan-pendekatan saat melakukan diagnosis pasien. Misalnya, saat membahas cara berbicara Yoda yang tidak jelas. Terdapat dua kemungkinan yaitu memang disengaja atau berhubungan dengan gangguan neurologis.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.