Drama Natal Yang Tak Terduga
Sumber: http://www.sofeminine.co.uk/

Kata Alkitab / 20 December 2015

Kalangan Sendiri

Drama Natal Yang Tak Terduga

Puji Astuti Official Writer
4612

Saat paling membanggakan bagiku adalah ketika anak-anakku bermain drama Natal. Putriku memerankan Maria, dua putraku bermain sebagai gembala, dan putra bungsuku menjadi orang majus. Inilah saatnya mereka menunjukkan kemampuan mereka.

Sang gembala berusia lima tahun telah melatih dialognya, “Kami menemukan sang bayi terbungkus kain lampin.” Tapi ia gugup dan mengatakan, “Sang bayi terbungkus kain kusut.”

“Maria” yang berusia empat tahun berkata, “Bukan ‘kain kusut’, bodoh. Tapi kain yang kotor dan busuk.”

Terjadi pergumulan antara Maria dan sang gembala yang dihentikan oleh seorang malaikat. Upaya melerai itu membuat lingkaran halo sang malaikat bengkok dan sayap kirinya hilang.

Dudukku merosot sedikit lebih rendah ketika Maria menjatuhkan boneka Bayi Yesus, dan boneka itu berguling-guling di sepanjang lorong sambil menangis, “Ibu-Ibu.”

Maria meraih boneka itu, membungkusnya kembali, dan memegangnya erat-erat ketika tiga orang majus tiba.

Putraku yang satu lagi melangkah maju dengan mengenakan jubbah dan mahkota kertas, lalu berlutut di depan palungan, dan menyatakan, “Kami adalah tiga orang majus, dan kami membawa persembahan emas, akal sehat, dan bulu (gold, common sense, and fur).” (Seharusnya adalah emas, kemenyan dan mur – gold, incense, myrrh.)

Tawa umat pecah, dan beberapa bertepuk tangan sambil berdiri.

“Aku tidak pernah menikmati acara Natal seperti kali ini,” Pastor Brian tertawa, sambil menyeka air matanya. “Seumur hidupku aku takkan pernah mendengar kisah Natal tanpa teringat emas, akal sehat dan bulu.”

Linda Stafford, ibu dari empat anak yang lucu-lucu itupun berkomentar, “Anak-anakku adalah kebanggaanku dan karuniaku yang terbesar.”

Dalam kepolosan anak-anaknya, Linda Stafford mengisahkan dalam buku Chicken Soup for the Soul Christmas Treasury bahwa kisah kedatangan Yesus tetap memberkati jemaat yang menyaksikannya sekalipun banyak hal-hal tidak terduga terjadi. Memperkenalkan anak-anak pada inti dari kisah Natal yang sesungguhnya sangatlah penting, sehingga mereka bias mengerti bahwa Natal bukan hanya tentang hadiah dan perayaan, namun kedatangan Tuhan sebagai seorang manusia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Tidak peduli seperti apapun kisah Natal diceritakan, selama Yesus menjadi pusat pemberitaan maka kisah tersebut akan berdampak. Sudahkah Anda memperkenalkan pada anak-anak Anda kepada Yesus, hadiah Natal terindah yang pernah ada dalam kehidupan ini?

Sumber : Linda Stafford | Chicken Soup for the Soul Christmas Treasury
Halaman :
1

Ikuti Kami