Julukan Bapa Yang Kekal memang sangat tepat untuk sang Mesias. Ia tidak hanya hadir sebagai Penasehat Ajaib atau Allah Perkasa, namun juga 'Everlasting Father'. Lengkap sudah gelar untuk sang Bayi Natal itu. Ia bukan hanya membimbing kita menemukan maksud hidup dan rencana-Nya. Ia itidak hanya memberikan kemenangan hidup. Namun ia juga memberikan kasih karunia kepada yang percaya kepada-Nya. Sama seperti yang ditulis oleh NIV Study Bible, sebagai Bapa yang kekal atau Everlasting Father. "He will be an enduring, compassionate provider and protector" Yesus akan menjadi pelindung dan penyedia kehidupan yang penuh rahmat dan belas kasihan.
Di masa hidup-Nya, semua yang dilakukan selalu dimulai dengan compassion atau belas kasihan. Ia mudah jatuh belas kasihan saat melihat mereka yang sakit, terbelenggu, miskin, atau terhina. Hampir semua mujizat yang pernah dilakukan-Nya dimulai dengan 'Maka tergeraklah Yesus oleh belas kasihan'. Itulah sebabnya berbahagialah yang percaya kepada-Nya. Karena dari kepenuhan-Nya kita berhak menerima belas kasihan demi belas kasihan sampai akhir hayat kita. Kasih-Nya tidak berkesudahan, selalu baru setiap hari.
Seperti seorang Bapa menanti anak terhilang, demikianlah kasih Yesus untuk kita. Kasih dan perhatian-Nya membuat Zakeus kaget karena Ia mau makan di rumahnya, rumah orang berdosa. Kasih itu juga telah menyembuhkan wanita yang menderita pendarahan 12 tahun. Bagaimana dengan wanita Samaria yang kumpul kebo? Sungguh sebuah kejutan hidup yang tidak pernah disangka. Bahkan murid yang telah berkhianat tiga kali, Ia datangi secara pribadi. Luar biasa bukan? Dialah "Bapa yang kekal" itu.
'Pertolongan-Mu begitu ajaib, Kau telah memikat hatiku. Kini mataku tertuju pada-Mu. Kurasakan kasih-Mu Tuhan.' Lagunya Jason sangat tepat menggambarkan betapa ajaib kasih dan perlindungan Tuhan dalam kehidupan. Ia ada bersamaku saat merasa sendiri dan dikhianati. Dengan suara lirih Ia memberiku Firman penghiburan saat sekarat di ruang Cancer Center. Kuasa Roh-Nya melindungi kami saat bersembunyi di hutan dan hidup ngenes di pengungsian. Sampai hari ini, pertolongan-Nya selalu tepat waktu. Makanya aku tidak akan pernah menyesal menjadi pengikut dan pelayanan-Nya. Sisa hidup ini telah aku berikan untuk memberitakan nama-Nya yang ajaib, Bapa yang kekal. Dialah Yesus, Tuhanku dan Juru Selamatku.
Penulis Pdt Paulus Wiratno