Jangan Biarkan Pekerjaan Merampas Kebahagiaan Keluarga
Lori Official Writer
3967
Jaman ini kondisi pasangan suami istri sama-sama bekerja di tempat kerja yang jauhdari rumah sudah dianggap lazim. Pagi-pagi sekali sebelum ke tempat kerja masih harus mengantar anak sekolah, pulang dari kantor masih harus menjemput anak dan menghadapi kemacetan, belum lagi harus memikirkan alternatif lain jika harus lembur. Sungguh sebuah kehidupan unik yang dialami sebagian besar keluarga muda saat ini. Jika anda mengalaminya, pasti ada juga rasa kesal dan jenuh. Lalu, bagaimana mencari solusi agar aktivitas ini tidak merenggut kebahagiaan keluarga Anda?
Istri berhenti bekerja
Beberapa keluarga mengatasi masalah minimnya waktu bagi keluarga dengan mendorong istri berhenti bekerja. Apakah ini sebuah jalan keluar? Dra. Yudiana Ratnasari, psikolog klinis dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, tidak sepakat dengan hal ini. Ia justru menilai kondisi keluarga pelaju ini secara positif. Karena, menurutnya, perempuan masa kini membutuhkan sarana untuk mengaplikasikan pendidikan tinggi yang mereka raih.Selain itu, tuntutan kebutuhan tinggi mendesak istri bertindak membantu suami dalam menyokong kebutuhan keluarga.
Menikmati kejenuhan
Meski ditekan dengan rutinitas menjemukan, seperti perjalanan jauh pulang pergi kantor dan rumah. Namun kejenuhan ini bisa diatasi, tanpa berimbas pada keharmonisan keluarga, dengan cara mengkomunikasikan kembali keinginan masing-masing pasangan. Komunikasi yang aktif menjadi satu-satunya cara efektif memecahkan masalah yang dialami masing-masing pasangan.
Manajemen waktu yang baik
Waktu untuk anak adalah sebuah keharusan. Ada beberapa alternatif dalam hal ini, saat bekerja misalnya, pasangan dapat menitipkan anak kepada mertua atau orang tua, bisa juga dengan menyewa pengasuh untuk anak. Selain itu, pasangan dapat mengoptimalkan waktu akhir pekan, dan ketika menjemput si kecil di rumah orang tua, pasangan dapat bermain dengan buah hatinya dulu. Ketika tiba di rumah, meski sudah cukup larut, gunakan waktu bersama anak sampai dia tertidur. Pandai-pandai memanfaatkan waktu semaksimal mungkin tampaknya memang kunci menyiasati kesibukan pasangan pekerja.
Tetap profesional di kantor dan di rumah
Agar suasana di rumah dan di kantor oke, satu hal yang anda perlukan adalah pengelolaan diri. Menurut Eileen Rachman, sikap profesional sangat diperlukan dalam pengelolaan diri di rumah maupun di kantor. Seorang ibu, menurut Eileen, harus tahu bagaimana memberikan waktu secukupnya yang diperlukan anak dan kasih sayang sebanyak yang diperlukan anak. Namun ia juga harus menjalankan profesinya secara profesional. Meski menjalankan dua peran sekaligus pasti memiliki kekurangan, namun keduanya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Eileen mengkritik sikap ibu bekerja yang cengeng. Misalnya, enggan mengerjakan suatu tugas kantor karena alasan kondisi di rumah yang terbengkalai (namun, sebenarnya, lebih karena ketidakterampilannya mengelola peran).
Tak cuma soal memberikan kualitas waktu bagi anak, profesionalitas ibu bekerja juga menyangkut pernak-pernik rumah tangga. Misalnya, apakah daftar belanja sudah lengkap sehingga tak sampai kehabisan barang? Apakah bisa mengelola keuangan agar belanja cukup? dan juga kemampuan mengelola waktu. Namun, menurut Eileen, apa pun bentuknya, kunci sukses berperan sebagai profesional di kantor dan sebagai orang tua di rumah mutlak di tangan anda. Meski sebagian besar waktu anda habiskan untuk bekerja dan dalam perjalanan, si kecil tetap dapat tumbuh sehat karena selalu merasakan kasih sayang anda.
Tetap berkomunikasi aktif dengan keluarga
Daripada menggerutu ketika terjebak macet, lebih baik gunakan waktu-waktu itu untuk berkomunikasi dengan pasangan atau anak-anak Anda. Gunakan alur komunikasi secara lebih variatif, gunakan pesan sms atau sosial media untuk mengetahui kondisinya. Kirimi pasangan cerita-cerita unik dan lucu untuk dibahas selama perjalanan pulang.
Sesampai di rumah, tetaplah memasang wajah yang penuh semangat dan kebahagiaan supaya seluruh anggota keluarga bisa ikut merasa bahagia pula. Jika pekerjaan yang melelahkan setiap hari tak ingin merenggut kebahagiaan keluarga Anda, maka cara terbaik adalah dengan memandang segala sesuatunya dengan positif dan memanajemen waktu secara kreatif. Selamat menikmati rutinitas harian Anda!
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more