Keberanian Seekor Elang
Sumber: www.eagle-horizon.com

Kata Alkitab / 24 November 2015

Kalangan Sendiri

Keberanian Seekor Elang

Lori Official Writer
5244

Elang adalah salah satu jenis unggas yang mampu hidup dengan usia yang sangat panjang. Umurnya bisa mencapai 70 tahun. Namun tak mudah bagi seekor elang untuk bisa bertahan hidup di usia 40 tahun selain harus berani melalui proses menyakitkan.

Di usia 40 tahun, seekor elang sudah tampak lemah, dimana cakarnya mulai menua, paruhnya memanjang dan membengkok hampir menyentuh dadanya. Sayapnya yang tumbuh sangat tebal dan berat menyulitkan sang elang untuk terbang. Saat mengalami kondisi itu, seekor elang hanya punya dua pilihan, yaitu menunggu mati perlahan-lahan atau berjuang untuk mengalami proses transformasi kembali, suatu proses menyakitkan yang dialami si elang selama 150 hari.

Saat seekor elang memutuskan pilihan kedua, maka ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk membuat sarang di tepi jurang. Lalu tinggal di sana selama proses transformasi yang akan dia lalui.

Di hari pertama, elang harus mamatukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut patah dan terlepas dari mulutnya. Kemudian dia akan menunggu beberapa lama hingga tumbuh paruh yang baru. Setelah paruh yang baru tumbuh, elang akan mulai melakukan transformasi kedua yaitu dengan mencabut cakarnya satu per satu. Proses ini tentu saja menyakitkan, namun elang harus menahan rasa sakit demi menjadi elang yang kembali kuat dan terbang dengan leluasa. Setelah menunggu cakar-cakar baru tumbuh, elang kemudian mulai mencabuti bulu-bulu tebalnya satu persatu. Ia pun harus kembali menunggu bulu-bulu baru tumbuh selama lima bulan kemudian agar ia bisa kembali terbang

Dengan paruh, cakar dan bulu yang baru, elang seperti kembali terlahir dengan tubuh yang baru dan kuat, yang mampu membuat elang bertahan hidup hingga 30 tahun kemudian dengan penuh energi.

Dalam kehidupan, kita juga membutuhkan pilihan radikal seperti elang dalam proses transformasi kehidupan. Kita harus berani mengambil keputusan untuk mau membuang semua kebiasaan lama yang buruk dan mengikat demi mengalami terobosan hidup yang lebih baik.

Keputusan ini tak hanya didorong semata oleh keinginan kita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, namun kehendak Tuhan untuk memakai kita melakukan sesuatu yang lebih besarlah yang seharusnya menjadi alasan utama. Kita harus rela melepaskan cara hidup yang lama dan menggantinya dengan cara hidup yang baru, yang baik dan berkenan kepada Tuhan.

Hal terbesar yang menghalangi seseorang untuk mau mengambil langkah radikal ini adalah kurangnya komitmen dari dalam diri dan kerap menimbang-nimbang rasa sakit yang akan dialami sepanjang proses itu berlangsung. Jika seekor elang saja berani menjalani proses kesakitan terlebih dahulu, apalagi kita mahluk ciptaan Tuhan yang paling berharga. Mari meneladani dari kehidupan seekor elang!


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Airhidup.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami