Kesuksesan tidak selalu didapat dengan melakukan sesuatu yang luar biasa, terkadang bahkan hanya dengan melakukan langkah-langkah kecil hingga Anda mencapai tujuan Anda. Hal ini berlaku pula dalam hal investasi. Untuk memulai investasi Anda tidak perlu menunggu uang yang banyak dulu, namun mulai dengan apa yang Anda miliki dan mengaturnya dengan baik. Lalu bagaimana memulainya.
1. Investasi pada apa yang Anda suka
Generasi ini memiliki banyak pilihan instrumen investasi, selain itu informasi pun mudah di akses sehingga membuat seseorang tidak buta finansial. Instrumen investasi yang biasanya ditawarkan penasihat keuangan adalah saham, reksadana dan real estate, namun kini pilihannya tidak berhenti disana. Ada cara lain untuk membuat uang Anda berkembang, sebagai contoh ada yang menyukai koleksi koin kuno. Jika dia berhasil mendapatkan koin yang langka, maka koleksinya itu akan berlipatganda dalam jangka panjang.
Namun bagaimana jika Anda tidak hobi koleksi? Pertanyaannya adalah apa yang menjadi kesukaan Anda? Ada yang suka kopi, maka dia bisa mencari tahu tentang komonditas kopi. Mungkin Anda suka fotografi, komik atau karya seni seperti sketsa, lukisan atau bahkan patung. Temukan keunikan dari hobi Anda, dan temukanlah strategi untuk menjadikan hal tersebut menjadi sebuah investasi jangka panjang
2. Menjadikan crowdfunding sebagai strategi investasi
Bagi entrepreneur, crowdfunding merupakan salah satu cara untuk mendapatkan modal usaha. Namun hal ini bisa menjadi peluang investasi pada mereka yang sedang memulai usaha, yang dulu biasanya hanya bisa dilakukan melalui firma investasi atau bank.
Crowdfunding juga telah mengubah dunia investasi properti, sebagai contoh adalah apa yang dilakukan oleh RealtyMogul.com. Mereka membuat investasi di properti menjadi terjangkau dengan mengijinkan beberapa investor untuk bisa investasi pada suatu properti dan bersama-sama melihat uang yang mereka tanam berkembang. Hanya bermodal $ 5.000 atau sekitar 65 juta rupiah, Realty Mogul sudah bisa membuat seseorang berinvestasi di bidang properti. Kedepannya, hal serupa bisa diterapkan dalam berbagai jenis usaha sehingga membuka peluang yang besar untuk siapa saja bisa membangun portfolionya.
3. Pisahkan antara investasi dan dana pensiun
Jangan gunakan dana pensiun Anda untuk investasi. Karena bagaimanapun investasi memiliki resiko, dan jika Anda menggunakan tabungan hari tua Anda untuk investasi, hal tersebut bisa berbahaya. Untuk ada baiknya pisahkan antara dana investasi dan dana pensiun.
Apakah Anda memilih jenis dan strategi investasi terkini atau memilih jalur tradisional seperti saham, danareksa atau properti, sangat penting untuk Anda mengetahui dengan jelas mengapa dan bagaimana peluang dari instrumen investasi itu untuk mendatangkan keuntungan. Selain itu, apapun jenis investasinya, Anda tetap harus memantau perkembangannya secara berkala. Jika Anda tidak mampu melakukannya, maka ada baiknya Anda menggunakan jasa penasihat keuangan atau jenis investasi yang stabil seperti deposito.