Meski begitu, tradisi Yahudi meyakini penulis kitab ini adalah Raja Salomo sendiri. Para ahli Alkitab menduga Salomo telah menulis lebih dari 1005 pujian (1 Raj-raja 4: 32) dan Kidung Agung adalah satu-satunya pujian terindah dari semua pujian yang pernah diciptakannya.
Lalu, apa yang bisa kita pelajari tentang makna cinta dari Kidung Agung Salomo ini? Panggilan ‘kekasih’ atau ‘beloved’ dalam Kidung Agung bisa dipastikan adalah panggilan sayang Salomo kepada istri pertamanya. Ini artinya Kidung Agung ditulis setelah pernikahan Salomo dengan istri pertamanya dan sebelum Salomo jatuh dalam dosa poligaminya.
Hal lain yang disebutkan Kidung Agung tentang makna cinta adalah:
Kidung Agung menghargai seks
Kidung Agung menunjukkan bahwa Alkitab tidak pernah memandang rendah seks. Seks adalah sesuatu yang alami dan dirasakan oleh setiap manusia. Meskipun, seks hanya boleh dilakukan dalam pernikahan kudus antara pria dan wanita.
Cinta sejati itu ada
Kidung Agung menyebutkan bahwa cinta sejati itu memang ada. Mungkin kita berpikir bahwa cinta sejati hanya dongeng, tetapi itu nyata. Kidung Agung menceritakan bagaimana cinta sejati dirasakan Salomo dengan pasangannya. Hal ini bisa dirasakan ketika masing-masing pasangan bisa saling menutupi kelemahan pasangannya dan saling menerima dalam kondisi apapun juga.
Tuntutan untuk tetap setia
Sebelum masa kejatuhannya, Salomo menyadari betul bahwa cinta membutuhkan kesetiaan. Bukan hanya karena pasangan kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita, baik secara emosi dan fisik, bukan berarti salah satunya harus berselingkuh. Untuk menghindari hal itu, libatkan Tuhan dalam hubungan sehingga setiap masalah bisa diselesaikan dengan bijak dan dalam hikmat-Nya, bukan karena dorongan emosi.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.