Spectre: Akhir dari Misi Agen 007?
Sumber: Dailybest.us

Film Review / 12 November 2015

Kalangan Sendiri

Spectre: Akhir dari Misi Agen 007?

Theresia Karo Karo Official Writer
4644

Tidak perlu menunggu lama untuk aksi menegangkan dari ‘Agen 007’. Karena ‘Spectre’ langsung membawa kita pada petualangan di keramaian karnaval Dia de Muertos di Mexico City. Sama seperti aksi James Bond (Daniel Craig) sebelumnya, kita tidak akan menemukan aksi membuntuti penjahat dengan ‘rapi’. Karena keonaran selalu menjadi bagian dari pengejarannya.

Tidak cukup menghancurkan satu blok bangunan, Bond juga berkelahi di dalam helikopter. Keributan ini lantas membuat parade menjadi kacau. Akibatnya, masalah menanti Bond di markas MI 6, badan intelijen Inggris. 

Sebab misi kali ini bukan berasal dari atasannya ‘M’ (Ralph Fiennes), melainkan misi pribadi yang berasal dari pesan misterius di masa lalu. Sebuah pesan untuk James Bond direkam M lama sebelum tewas. Bond diminta memburu seorang teroris berkebangsaan Italia, Marco Sciarra (Alessandro Cremona). 

Buntutnya, Bond diskors dan dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri. Dan seperti yang kita duga, Bond justru kembali dengan aksi liarnya menelusuri jejak penjahat dunia ini. Tidak sendiri, dia juga dibantu Q (Ben Whishaw) dan Moneypenny (Naomie Harris).

Perjalanan ke Roma mempertemukannya dengan Lucia (Monica Belluci), Madeliene Swann (Lea Seydoux), hingga pemimpin Spectre yang misterius, Ernst Stavro Blofeld (Christoph Waltz).

Sementara itu di markas MI 6, pemerintah Inggris berusaha untuk menghapus agen rahasia berkode 00. Sehingga misi pribadi Bond semakin memantapkan keputusan menutup MI 6. Kehadiran Max Denbigh (Andrew Scott) sebagai komite keamanan nasional yang menganggap bahwa agen 00 sudah ketinggalan jaman dan akan digantikan dengan teknologi canggih.

Meski penuh dengan aksi tembak-tembakan, perkelahian, hingga aksi kejar-kejaran dengan mobil dengan latar belakang keindahan kota Roma, keseruannya film ke-24 dari franchise James Bond ini tidak bertahan lama. Sebab memasuki pertengahan cerita, mungkin kita akan berhenti terkesan. 

Meski sang sutradara, Sam Mendes berhasil menetapkan standar yang tinggi untuk Spectre, namun adegan yang disuguhkan terasa datar. Racikan skenario juga hampir sama seperti pendahulunya. Yakni dengan tidak meninggalkan sisi romantisme Bond dengan para Bond Girls-nya dan tetap membawa ciri Bond yang berwatak dingin serta minim humor. 

Sedangkan organisasi kriminal Spectre bukan pertama kali disebut. Kelompok ini sudah lama muncul sebagai organisasi teroris dan musuh utama Bond. Namun sikap misterius Ernest dengan pembawaan kalem tidak membuatnya mengeluarkan kengerian maksimal. Sehingga jauh dari kesan musuh besar yang memimpin organisasi teroris skala internasional. 

Meskipun begitu, sentuhan Jez Butterworth untuk keindahan artistik dan elemen dramatis dari pada properti film setidaknya sedikit membantu penonton untuk mengikuti alur film Spectre. 

Pertanyaannya, apakah penangkapan aktor utama Spectre akan menjadi akhir bagi petualangan agen 007, yang pada ujung cerita terlihat lebih memilih cintanya daripada meneruskan karirnya? Kita lihat saja nanti! 

Spectre (2015)

Sutradara : Sam Mendes

Produser : Michael G. Wilson, Barbara Broccoli

Skenario : Neal Purvis, Robert Wade, John Logan (Berdasarkan James Bond karya Ian Fleming)

Pemeran : Daniel Craig, Christoph Waltz, Monica Bellucci, Léa Seydoux, Ralph Fiennes, Andrew Scott, Ben Whishaw, Naomie Harris, Alessandro Cremona

Produksi : Eon Productions

Durasi : 148 menit

Rilis : 6 November 2015

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami