Sejak mengetahui sang suami menikah lagi, ibu dari tiga anak bernama Lesmana ini merasakan sakit hati yang begitu dalam. Dia merasakan dunia seolah runtuh dan kaki seakan tak lagi punya tumpuan. Kondisi ekonomi yang serba terbatas membuat Lesmana harus bekerja sebagai wanita malam.
“Saya merasa hidup sebatang kara karena tidak ada yang peduli dengan kehidupan saya. Disitulah saya mulai melangkah, ya, memang saya tidak pernah merasakan ada (keinginan, red) yang dinamakan mengenal Tuhan tidak ada. Dalam pikiran saya hanya ada uang, uang dan sakit hati,” terang wanita yang kerap disapa Lilis ini.
Untuk menghidupi ketiga anaknya, Lesmana berkelana mengerjakan pekerjaan yang tidak halal, mulai dari meja Billiar hingga warung remang-remang. Ia mulai menggoda setiap para lelaki untuk mendapatkan tips (bayaran lebih, red) demi menghidupi anak-anaknya. Di sana dia mulai mendekati laki-laki yang berprofesi sebagai supir taxi bernama Bambang.
Setelah dijadikan sebagai istri simpanan Bambang, dia mendapatkan segala sesuatu yang dia butuhkan, mulai dari rumah kontrakan, perabotan rumah dan kebutuhan hidup. Meski dia sudah mengetahui bahwa Bambang sudah beristri, namun dia tetap merasa bahwa hal itu wajar saja. Tak hanya itu, ia juga melakukannya untuk tujuan balas dendam terhadap perbuatan mantan suaminya yang berselingkuh.
Meskipun di satu sisi dia merasakan kepuasan karena sudah menjadi simpanan laki-laki lain. Namun tidak dengan kedua buah hatinya, yang lama kelamaan merasa malu dengan perilaku sang ibu. “Anak saya sempat dendam sama saya. Saya sempat marah, saya sempat nangis. Saya bilang ‘saya melakukan ini buat kalian. Sedangkan ayah kalian tidak pernah kasih makan. Siapa lagi yang kasih makan sama kalian kalau bukan mama?’“.
Hubungan gelapnya dengan Bambang pun berakhir setelah ketahuan oleh istri pertama laki-laki itu. Sejak itu, dia pun terpaksa harus kembali lagi menggeluti dunia malam. Tak lama setelah itu, dia kembali mendekati pria bernama Dul Sahid dan meminta untuk menikahinya.
“Karena saya udah jatuh cinta banget ama dia, akhirnya dia mengajak nikah, saya setuju aja. Awalnya dia itu nikahin saya, saya nggak tahu kalau dia itu Cuma membutuhkan uang saya aja. Setelah dia menikah ama saya, dia itu masih kerja malam,” tutur Dul.
Ternyata Lesmana memang awalnya hanya membutuhkan status saja dari Dul untuk menghindari beragam gosip yang tidak sedap dari lingkungan tempatnya tinggal. Dan Dul pun menyadari hal itu dan merasa sakit hati karena tidak mendapatkan cinta yang tulus dari sang istri. Dan mulai berpikir untuk melakukan hal serupa kepada sang istri, ya, berselingkuh dengan wanita lain.
“Sekian lama saya berumah tangga sama pak Dul, saya udah merasakan berusaha untuk mencintainya,” ucap Lesmana.
Namun setelah kedapatan berselingkuh dengan wanita lain, Lesmana tampak begitu marah karena tidak ingin mengalami sakitnya diselingkuhi untuk yang kedua kalinya. “Nggak mau saya kedua kali ditinggal si Irsan, ditinggal lagi sama pak Dul seperti ini. Caranya menyakitkan, saya bilang: Lebih bagus saya yang menyakiti”.
Dia menyadari bahwa suaminya mungkin merasa benci kepadanya lantaran tidak memperlakukan dia sebagaimana laiknya suami. Tetapi dia tetap tidak terima bila harus diselingkuhi untuk kedua kalinya. Saat itu hidupnya tampak kembali hancur untuk yang kedua kalinya.
Setelah kejadian itu, Lesmana minggat dari rumah dan menyusuri jalanan dengan hati yang hancur. Tak ada lagi harapan terpancar di wajahnya. Hanya ada kesedihan dan linang air mata yang tiada hentinya. Segala kecamuk yang dirasakan Lesmana kala itu membuatnya tak menyadari bahwa sesuatu terjadi. Sebuah kendaraan menghantamnya hingga menyebabkan dia tak sadarkan diri.
Dalam sayup-sayup, dia mendengar doa dan ucapan syukur yang dilafalkan oleh orang-orang terdekat yang dia miliki. Di sebuah ruang rumah sakit dimana Lesmana di rawat, dia melihat sang suami dan anak-anaknya berdiri di sisinya. Mereka masih tetap bersyukur lantaran Lesmana masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan. Dia pun menyadari bahwa kecelakaan itu adalah cara yang dipakai Tuhan untuk memulihkan hidupnya.
Setelah kejadian tersebut, Lesmana secara pribadi mulai membuka hati untuk mengenal Tuhan. Di sebuah ibadah, Lesmana mengalami kasih Tuhan dan pemulihan dari segala sakit hati, dendam dan masa lalunya yang buruk. “Pendeta berkata, “Apa yang ada di hati, luka, sakit, kita harus lebih-lebih melepaskan semua beban-beban kita. Kita harus belajar mengampuni,” seperti kutipan firman di Matius 6 ayat 14, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”.
Saat menyanyikan sebuah lagu yang mengena dihati Lesmana, titik-titik air mata jatuh berurai dari kedua bola matanya. “Waktu pas nyanyi itu, tak terasa air mata saya mengucur. Saya berkata, “Tuhan ampuni saya Tuhan. Berikan saya kehidupan yang baru, berikan roh yang baru Tuhan. Apa pun yang saya lakukan di dalam kehidupan saya, di masa lalu, tolong ampuni saya Tuhan”.
Setelah mengakui segala kesalahan dan dosanya, Lesmana merasakan kasih yang begitu besar dari Tuhan. Sekalipun dia memiliki masa lalu buruk dan kotor, namun Tuhan tetap memperlayakkannya sebagai pribadi yang berharga. Kini, Lesmana sudah mengampuni mantan suami dan mengasihi Dul, suaminya yang saat ini mendampinginya dan hidup untuk melayani Tuhan.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : Lesmanawati & Dul Sahid