Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Andreas Yewangoe berharap agar
pemerintah Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri mau membangun kembali
gereja-gereja di Aceh Singkil, seperti yang pernah dilakukan Mendagri di Tolikara Papua, yaitu meletakan batu pertama dan membangun Masjid disana.
“Saya merindukan Bapak Mendagri nanti ke
Singkil untuk meletakkan batu pertama pembangunan kembali gedung gereja,
seperti dulu juga bapak meletakkan batu pertama mesjid Tolikara,” kata Yewangoe
dalam jejaring sosialnya,
Tokoh Kristen ini juga meminta agar Mendagri mau
meneliti terlebih dahulu mengapa sebuah rumah ibadah dapat berdiri di tempat itu sebelum mengeluarkan keputusan untuk membongkarnya. “Menghadapi
persoalan gedung ibadah, janganlah langung bertolak dari "membongkar",
melainkan telitilah dulu mengapa gedung itu ada disitu. Kalau benar itu
kebutuhan riil, janganlah langsung diminta bongkar. Dalam kasus Singkil, setahu
saya gedung ibadah itu sudah lama ada. Jadi ada kebutuhan riil. Saya kira bapak
Mendagri lebih faham dan lebih arif bahwa ibadah yang dilakukan ditempat yang
lebih nyaman dan tidak berdesak-desakan akan lebih menyegarkan jiwa. Apalagi kalau gedung ibadah yang diizinkan
itu jauh dari pemukiman. Bapak Mendagri, adalah tugas dan kewajiban negara
untuk memfasilitasi warga, siapapun dia untuk bisa beribadah dengan nyaman,”
tambahnya.