Kisah Pembaca : Mujizat Tuhan Dalam Hidupku
Sumber: obatnyerisendi.biz

Kata Alkitab / 9 October 2015

Kalangan Sendiri

Kisah Pembaca : Mujizat Tuhan Dalam Hidupku

Puji Astuti Official Writer
4241

Nama saya Ivana Ratna Dewi. Saya ingin menceritakan mujizat Tuhan yang telah saya alami dalam hidupku. Pada bulan April 2009  saya merasakan bahwa lutut kiri saya lebih besar dari lutut sebelah kanan namun tidak terasa sakit sama sekali. Hanya kadang terasa agak berat dan mudah lelah.

Kemudian saya ditemani mama periksa ke dokter tulang otot di sebuah rumah sakit di Semarang. Dokter  tersebut meminta untuk melakukan foto x-ray  untuk kaki saya. Setelah dokter melihat hasil foto tersebut, terlihat ada gumpalan dalam lutut namun beliau belum dapat memastikan apakah itu. Lalu dokter meminta saya untuk melakukan biopsi malam itu juga. Dokter biopsi mengambil sampel dari lutut saya dengan suntikan dan setelah diperiksa, dokter biopsi menyatakan bahwa gumpalan tersebut adalah sarcoma (tumor pada jaringan otot) yang harus segera diobati karena dapat mengganas dengan cepat. Mendengar hal itu saya menangis karena sedih dan takut sekali mengapa ini harus saya alami.

Kemudian saya dankeluarga mencoba berkonsultasi ke dokter lain dan dokter mengatakan bahwa memang satu-satunya cara untuk mengetahui apa sebenarnya gumpalan tersebut adalah dengan biopsi. Dan apabila hasilnya benar sarcoma maka harus dilakukan kemoterapi dan sebagainya. Saya takut dan sedih sekali membayangkan hal itu.

Atas masukan dari keluarga ,kami mencoba menemui berbagai dokter di Jakarta, Singapura dan China. Selama pergumulan itu banyak keluarga dan teman yang memberi dukungan dan ikut mendoakan. Kakak saya juga membawa saya menemui seorang pendoa, dia mendoakan saya dan berkata bahwa saya harus terus berdoa pada Tuhan.  Saya tak henti-hentinya berdoa mengharapkan pertolongan dan mujizat Tuhan. Dan akhirnya setelah berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk melakukan pengobatan dengan Dokter Tan di Singapura. Beliau memutuskan untuk melakukan operasi mengambil seluruh gumpalan tersebut dari dalam lutut saya untuk kemudian diperiksa apakah itu tumor atau bukan untuk kemudianditentukan pengobatan selanjutnya.

Sebelum  berangkat ke Singapura Bapak Pendeta juga mendoakan. Tanggal 1  Juli 2009 saya operasi ditemani papa mama dan calon suami. Saat dibawa masuk ke ruang operasi saya takut sekali dan menangis, saya terus berdoa hingga  beberapa saat kemudian saya disuntik dan tertidur. Setelah operasi selesai saya masih menginap di rumah sakit selama 4 hari. Sedikit lega karena operasi sudah selesai tapi saya masih cemas karena menunggu hasil lab.  Satu minggu kemudian kami kembali ke rumah sakit untuk menemui dokter yang memeriksa gumpalan tersebut  dan saya sungguh gembira dan bersyukur ketika dokter  mengatakan bahwa gumpalan bukan tumor melainkan gumpalan darah beku sehingga saya boleh pulang ke Semarang dan tidak perlu kemoterapi dan sebagainya, hanya perlu belajar berjalan untuk memulihkan luka pasca operasi. Sungguh Tuhan itu baik. Mujizat-Nya dinyatakan dalam hidupku. Semua yang  diizinkan Tuhan  terjadi dalam hidup kita bertujuan mendatangkan kebaikan, membawa kita semakin dekat kepada-Nya. Jangan pernah berhenti berharap pada-Nya.

Penulis :  Ivana Ratna Dewi

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].


Sumber : Ivana Ratna Dewi
Halaman :
1

Ikuti Kami