<!--[if gte mso 9]><xml>
Momen bersejarah untuk bangsa Palestina terjadi saat bendera mereka dikibarkan di markas besar PBB di New York pada Rabu (30/9) tepatnya pukul 13.16 waktu setempat. Para pejabat Palestina dan pendukung kemerdekaan Palestina bersorak saat bendera naik, meski kritik datang dari Israel dan Amerika Serikat.
Presiden Palestina Mahmoud
Abbas menaikkan bendera itu dalam upacara resmi beberapa menit setelah ia
menyampaikan pidato di depan Majelis Umum PBB. "Hari untuk menaikkan
bendera ini akan segera datang di Yerusalem, ibu kota negara Palestina kami.
Hari ini, setiap tahun, 30 September, akan menjadi hari bendera Palestina,” kata Abbas, bersamaan dengan banyaknya orang menghadiri momen bersejarah itu dan memotret bendera Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang hadir disamping Presiden Mahmoud Abbas
saat upacara pengibaran bendera, menyebut peristiwa ini, "hari kebanggaan
bagi orang Palestina di seluruh dunia," dan "hari harapan." "Kini
waktunya untuk mengembalikan kepercayaan oleh baik Israel dan Palestina untuk
perdamaian, dan akhirnya, realisasi dua negara untuk dua bangsa," lanjut Ban.
Sementara banyak yang berharap momen ini menjadi penanda simbolis menuju berdirinya negara Palestina, reaksi warga Palestina terkait pengibaran bendera di PBB beragam. "Kami senang melihat bendera kami, namun kami tak mau hanya melihat bendera. Kami ingin melihat orang-orang mendukung bendera ini. Saya bisa meletakkan sejuta bendera, namun jika bendera itu tidak membuat seseorang menjadi kuat, maka (bendera) itu hanya warna," kata Anwar Basti, seorang pemilik restoran di Kota Tua Yerusalem.