Romo Magnis : Kekerasan Boleh Dilakukan Asal…
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 1 October 2015

Kalangan Sendiri

Romo Magnis : Kekerasan Boleh Dilakukan Asal…

Lori Official Writer
34939

Budayawan Romo Frans Magnis Suseno menyayangkan banyaknya kekerasan yang mengatasnamakan agama terjadi di belahan dunia, termasuk Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya. Padahal menurutnya kekerasan dalam bentuk apapun itu sangat tidak pantas dilakukan, baik agama maupun peraturan perundang-undangan.

Romo Magnis, demikian sapaan akrab pria berdarah Jerman ini, secara pribadi menolak tindakan kekerasan, kecuali bila hal itu menyangkut pada pembelaan diri. Ia memberi contoh kekerasan yang terjadi di abad ke-20. “Kekerasan yang terjadi di abad 21 tidak sebanyak saat abad 20, waktu itu jumlah orang yang dibunuh tanpa alasan sangat banyak. Saya sendiri secara prinsip menolak kekerasan kecuali dalam konteks pembelaan diri,” ucapnya, dalam sebuah diskusi bertemakan ‘Implementation of Tolerance for Humanity and Harmony’ di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Selatan, seperti dikutip Okezone com, Rabu (30/9).

Kekerasan ini, katanya, adalah akibat dari sikap intoleransi masyarakat akan penganut keyakinan berbeda. Sikap ini pada akhirnya memicu reaksi yang tidak terkontrol. “Saya juga berpendapat menyaksikan orang beribadah dengan agama lain biasanya keberatan. Nah, itu namanya intoleransi,” terang Romo Magnis.

Meski intoleransi ini masih marak terjadi di Indonesia, ia tetap memang bahwa kondisi itu masih lebih baik dibanding dengan negara asalnya, Jerman. Negara dengan budaya monokultural ini menumbuhkan sekat dan pemisah antara masyarakat yang berbahasa Jerman dengan yang tidak. Sementara Amerika adalah negara multikultural yang hampir telah menerima segala perbedaan yang ada.

Oleh karena itu, Romo tetap berpesan agar masyarakat Indonesia tetap memelihara toleransi yang ada, guna menghindari segala bentuk perpecahan dan tindak kekerasan yang dikaitkan dengan agama dan budaya tertentu.

Belum lama ini, Indonesia sempat diterpa konflik yang ditengarai atas nama agama tertentu, sebut saja konflik kekerasan di Tolikara. Namun langkah mediasi dan dialog antar pemimpin agama akhirnya menjadi jalan terbaik penyelesaian konflik tersebut. Langkah ini bisa saja menjadi solusi terbaik mencegah terjadinya tindakan kekerasan atas nama agama.

Sumber : Okezone.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami