Yesus, Sang Arsitek punya
rancangan-rancangan yang luar biasa dalam mendesain “rumah” kita. Dia
memikirkan dengan sangat detail setiap bagian dalam proses desain tersebut,
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun setiap bagiannya sehingga
benar-benar siap untuk digunakan. Tapi terkadang kita lebih memilih untuk tidak
mengikuti Sang Arsitek, kita memilih untuk mengikuti keinginan kita, yang
terlihat seolah-olah bagus, lebih cepat dan praktis, yang malah justru
menghancurkan rumah tersebut. Kita lebih memilih menggunakan kekuatan sendiri
dalam membangun ‘rumah’, memilih menggunakan bahan-bahan yang ‘murah’ daripada
mengikuti saran (Firman Tuhan) Sang Arsitek? Sehingga ketika ‘badai’ atau
masalah datang, rumah tersebut gampang rusak dan mudah hancur? Ketika rumah
tersebut sudah rusak dan hancur, kita baru datang dan menyalahkan Sang Arsitek karena
tidak membangunnya dengan benar. Pernahkah kita seperti itu?
Teman, jika kamu merasa hidupmu
seperti itu, yukk.. kita berbalik pada Sang Arsitek, kita kembalikan sepenuhnya
rancangan-rancangan hidup kita kepada Sang Arsitek terhebat kita, Yesus. Datang
pada-Nya, pelajari dan lakukan Firman Tuhan. Terkadang ‘rumah’
yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki, dan perlu dirubuhkan kembali. Mungkin
akan terasa sangat sakit dan kecewa ketika kita melihat apa yang sudah kita
bangun, tiba-tiba dirubuhkan begitu saja, tetapi percayalah, ketika ‘rumah’
tersebut dirubuhkan, bukan berarti tidak akan pernah dibangun kembali, karena
sesungguhnya ‘rumah’ yang terbaik akan dibangun kembali. Bangun kembali rumah
kita, gali fondasi yang dalam dan kuat di dalam Yesus. Percayalah, ketika kita
sudah membangun ‘rumah’ di atas fondasi yang kuat, tidak ada badai yang dapat
menghancurkan ‘rumah’ tersebut. Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Aminnnn...
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih
sudah menyadarkanku, terkadang aku ingin mengambil alih semuanya dalam
merancang jalan hidupku. Aku sadar, aku tidak dapat mengandalkan kekuatanku
sendiri, Tuhan, pegang tanganku, tuntun jalanku, agar aku tetap berjalan sesuai
kehendak dan rancangan-Mu. Apa yang telah rusak dan hancur, aku percaya, Engkau
akan membantuku untuk memulihkan dan membangun kembali dengan yang lebih baik.
Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.
Penulis : @lydia_oct
Tulisan ini adalah kontribusi dari
visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan
mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang
isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].