‘Hati yang gembira adalah obat,’ demikian sebuah kutipan Alkitab.
Tentu saja ayat ini berkaitan dengan kesehatan karena hati yang sehat akan
memancarkan kegembiraan. Untuk mendapatkan hati yang dipenuhi dengan sukacita, kebahagiaan, damai dan syukur, kehidupan rohani berperan besar di dalamnya.
Hal ini diakui oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), dimana sejak
tahun 1994 telah memasukkan aspek agama dalam komponen kesehatan holistik. Konsep
ini berguna untuk membangun manusia yang utuh dan sehat. Selain aspek spiritual,
juga terdapat tiga konsep holistik lainnya yaitu biologis, psikologis dan sosial.
Hasil penelitian dari Universitas Duke yang diterbitkan dalam
Jurnal PLos ONE (Public Library of Science ONE) menemukan bahwa aktivitas keagamaan
dan keterlibatan seseorang dalam sebuah komunitas rohani berdampak positif bagi
otak dan kesehatan tubuh. Penelitian ini menjelaskan bahwa aktivitas keagamaan sangat berhubungan dengan kondisi otak dan kesehatan.
Penelitian yang di ketuai oleh David Hayward ini melibatkan 268
reponden. Hasilnya, responden yang terlibat dalam kelompok keagamaan lebih sehat di usia lanjut dibanding mereka yang tidak terlibat sama sekali.
Berikut 4 manfaat agama bagi kesehatan manusia:
Memiliki hidup yang lebih bahagia
Menurut studi yang dilakukan di American Sociological pada
tahun 2010 mengatakan bahwa seseorang yang mengikuti ibadah secara teratur akan
cenderung memiliki banyak teman. Sehingga mereka merasa jauh lebih bahagia dan puas dalam hidupnya. Berbeda dengan orang-orang yang kurang aktif dalam hal keagamaan.
Lebih mampu menghadapi rintangan
Journal of American Medical Association pada tahun 2009 mempublikasikan
hasil survei yang dilakukan kepada 345 pasien bahwa mereka yang menderita penyakit
kronis dapat memperpanjang hidupnya apabila memiliki keinginan untuk mengikuti
ibadah karena pembelajaran positif yang diajarkan oleh agama membuat seseorang terpacu dan lebih berani menghadapi rintangan dalam hidup.
Memperpanjang umur
Percaya atau tidak, kegiatan keagamaan yang dilakukan
seseorang ternyata membuatnya semakin panjang umur. Seseorang diketahui akan berumur
7 tahun lebih panjang dibanding mereka yang jarang beribadah. Sebuah studi yang
dilakukan pada tahun 1999 menyatakan, seseorang yang melewatkan kegiatan ibadah
justru rentan menghadapi kematian hingga 1.87 kali lebih tinggi dari mereka yang rajin dalam kegiatan keagamaan.
Menurunkan tekanan darah
Sebuah studi yang dilakukan di Medical Center Universitas Duke
pada tahun 1998 menemukan bahwa orang tua yang lebih aktif beribadah akan memiliki
tekanan darah yang lebih rendah 40 persen dibanding mereka yang vakum sama
sekali.
Tak dimungkiri, agama dengan kesehatan memang sangat berkaitan. Sebab agama yang bersifat membangun dan menanamkan kebaikan dan dorongan semangat akan membuat hati dan pikiran seseorang terlepas dari stres, depresi, tekanan dan juga pergumulan hidup.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik DI SINI.