7 Manfaat Pelukan Bagi Tubuh
Sumber: Trinette Reed via Getty Images

Health / 25 September 2015

Kalangan Sendiri

7 Manfaat Pelukan Bagi Tubuh

Theresia Karo Karo Official Writer
5162

Rasa sayang yang disalurkan lewat pelukan ternyata turut berperan dalam mendukung kesehatan tubuh seseorang. Para ahli bahkan menyatakan bahwa tanpa sentuhan positif ini, seseorang lebih mungkin mengalami depresi. Ini pulalah alasan kenapa pelukan bisa membantu memperbaiki mood dan stres. Lebih jelasnya, berikut tujuh manfaat pelukan bagi tubuh:

1. Meningkatkan imunitas

Menurut beberapa penelitian, berpelukan baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas dan sekaligus membantu Anda melindungi tubuh dari serangan infeksi. 

2. Mengurangi rasa sakit

Para ahli juga menyatakan bahwa pelukan sangat mungkin membantu pelepasan hormon oksitosin dalam tubuh. Selain bisa meningkatkan perasaan bahagia, sentuhan positif ini juga bisa membuat rasa sakit berkurang.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Sedangkan dalam situasi sosial, saat kita memeluk seseorang yang istimewa manfaatnya disebut mampu menekan kecemasan sosial dan secara otomatis kepercayaan diri juga berkembang. 

4. Membantu lebih rileks

Selain oksitosin, berpelukan juga ampuh untuk memicu pelepasan hormon dopamin. Menurut para ahi, hal ini dapat meningkatkan libido. Selain itu, berpelukan akan membuat hari yang melelahkan menjadi lebih rileks.

5. Mengurangi risiko penyakit jantung

Menurut beberapa ahli kesehatan, pasangan yang memiliki kehidupan romantis dengan saling memberikan pelukan disebut dapat menurunkan risiko sakit jantung.

6. Cegah depresi

Berpelukan juga ampuh untuk mencegah atau menghilangkan stres. Efek ini bisa muncul akibat adanya pelepasan hormon oksitosin yang membuat seseorang merasa lebih bahagia. Sehingga dengan demikian pelukan juga bermanfaat untuk memperkuat hubungan dan secara tidak langsung mencegah depresi.

7. Tekanan darah stabil

Pelepasan hormon oksitosin saat berpelukan membawa banyak manfaat. Saat hormon oksitosin meningkat, hormon kortisol atau hormon stres menurun sehingga tekanan darah menjadi stabil. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Metrotvnews/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami