Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan bahwa
gelombang pengungsi besar-besar yang kini terjadi dan melanda Eropa terjadi
akibat dukungan negara-negara barat kepada teroris. Dirinya menambahkan bahwa Eropa
kemungkinan besar akan kedatangan lebih banyak warga Suriah yang melarikan diri
dari perang di negaranya.
Seperti diketahui sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Turki dan Arab
Saudi mendukung kelompok oposisi dalam perang saudara di Suriah yang telah berlangsung
selama empat tahun. Assad menilai Turki mendukung pertumbuhan dua kelompok
pemberontak terbesar di Suriah, yaitu kelompok militan ISIS dan Front al-Nusra.
Turki menyangkal tuduhan itu.
Assad juga menilai koalisi serangan udara yang dipimpin Turki gagal
menghentikan pergerakan ISIS. Presiden Suriah menolak anggapan Barat bahwa
pemerintahannya yang memicu warga Suriah berbondong-bondong mencari kehidupan yang
lebih baik di Eropa. "Selama mereka mengikuti propaganda ini, mereka
akan kedatangan lebih banyak pengungsi. Jika Anda peduli pada kondisi mereka,
berhentilah mendukung teroris," kata Assad, Rabu (16/9)
Pemerintah Suriah menganggap semua kelompok bersenjata yang melawan
pemerintahan adalah teroris. Sementara menurut negara Barat, terdapat berbagai
kelompok pemberontak di Suriah, mulai dari ISIS yang mengusung Islam garis
keras, hingga kelompok nasionalis yang dipandang moderat oleh Barat.