Lidah
adalah salah satu organ yang berfungsi untuk mengecap rasa. Tuhan merancangnya
dengan sangat unik, dimana ujungnya dipakai untuk merasakan manis dan pangkal
merasakan pahit. Anda tentu akan merasakan ini ketika menelan pil pahit saat dalam kondisi sakit.
Rasa
manis dan pahit di lidah ini juga bisa dirasakan oleh hati. Seperti perkataan
atau perbuatan jahat orang lain akan menimbulkan rasa pahit di dalam hati.
Sebaliknya, perkataan atau perbuatan yang baik justru akan berbuah manis. Saat orang
lain melukai dan mengecewakan perasaan kita, adalah menjadi pilihan kita
sendiri apakah menerima, meletakkan dan menyimpannya dalam hati kita. Atau kita
memutuskan untuk tidak terlalu larut dalam perasaan kita. Sebab saat kita
terlalu lama menyimpannya dalam hati, maka hal itu hanya akan membuat kita
menjadi marah, hati gerah, dan sukacita menjadi hilang. Parahnya, rasa pahit itu bisa saja berubah menjadi rasa benci dan dendam.
Hati kita
perlahan menjadi keras dan sulit mengampuni orang lain. Perasaan kesal, marah,
kecewa, sebenarnya adalah perasaan yang alamiah sebagai manusia. Tapi yang
membuatnya tidak wajar adalah apabila kita memendamnya dan memutuskan untuk tidak mengampuni.
Padahal, menyimpan
kesalahan dan kepahitan kepada orang lain hanya akan menghambat kita bertumbuh di dalam Tuhan. Oleh karena itu, kita diberi
pilihan untuk mengambil tindakan, apakah melepaskan segala luka dan memilih sembuh atau tetap memelihara luka di dalam hati kita.
Firman Tuhan mengatakan agar setiap kita memikirkan dan memperkatakan semua yang benar, semua yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar. Sebab itulah, yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Dan bagian kita adalah melakukannya. Bukan perkara mudah ketika kita dituntut untuk melakukan hal tersebut, tetapi dengan pertolongan Tuhan kita pasti bisa melewatinya.
Jika hari ini Anda sedang mengalami kepahitan atau masih menyimpan kepahitan itu di dalam kehidupan Anda, pikirkanlah untuk membebaskan diri Anda dan pilihlah untuk menikmati berbagai hal manis yang tersedia dalam hidup. Mari belajar untuk mengampuni seperti Yesus mengampuni kita.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Let share! Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di Sini.