Fakta di Balik Pengalaman Deja vu
Sumber: Feed.id

Health / 15 September 2015

Kalangan Sendiri

Fakta di Balik Pengalaman Deja vu

Lori Official Writer
7237

Pernahkah Anda mengalami pengalaman ketika tiba-tiba diserang pikiran aneh saat berada di suatu tempat dan merasa kejadian itu sepertinya sudah pernah terjadi, walau tidak mampu menjelaskan secara detail tentang masa itu karena sesungguhnya tak pernah mengalaminya. Pengalaman itu akrab disebut dengan deja vu, dalam bahasa Perancis artinya pernah mengalami.

Sebelum menyimpulkan penyebab pengalaman ini, para ahli medis mengaitkannya pada pengaruh halusinasi, obat-obatan, metafisika dan bahkan dugaan gejala yang dialami penderita epilepsi.

Sementara seorang psikologi dari Sheffield Hallam University di Inggris, Christine Wells mengatakan bahwa déjà vu adalah fenomena yang timbul dari kegiatan lobus temporal atau semacam kesalahan sementara dalam pengolahan informasi yang masuk ke otak. Pengalaman déjà vu yang terjadi hanya sekali-kali masih dianggap normal, namun jika sudah intens bisa dianggap sebagai gejala epilepsi lobus temporal yaitu jenis epilepsi yang mempengaruhi bagian hippocampus di otak. Hippocampus berperan dalam mengelola memori jangka panjang dan pendek.

Jurnal medis Neuropsychologia (2012) menerbitkan bahwa seseorang dengan epilepsi medial lobus temporal secara konsisten akan mengalami déjà vu saat mulai mengalami kejang. Para penderita epilepsi yang mengalami déjà vu ini disebut terjadi akibat tembak saraf. Dimana neuron mengirimkan sinyal secara acak dan menyebabkan seseorang mengalami memori yang palsu.

“Serangan epilepsi melibatkan penembakan acak saraf di temporal lobes yang di dalamnya terdapat hippocampus yang bisa menjadi rangkaian sirkuit,” ucap peneliti senior di MIT’s Picower Institute for Learning and Memory, Susumu Tonegawa.

Para peneliti terkait déjà vu ini berkesimpulan bahwa perasaan aneh yang dialami bisa jadi berasal dari konflik yang terjadi di dalam otak. Dimana bagian otak neocortex menyadari bahwa kejadian itu belum pernah terjadi, sementara hippocampus memberitahu informasi bahwa situasi yang Anda alami sudah pernah terjadi sebelumnya.

Kondisi ini masih dianggap normal bila masih terjadi hanya sekali-kali saja. Namun sebaliknya akan perlu penanganan khusus bahkan konsultasi dengan ahli neurologi jika kejadian déjà vu terjadi berulang-ulang.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Let share! Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati  oleh artikel-artikel di Jawaban.com  seperti Anda. Caranya? Klik di Sini.

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami