Pernahkah Anda mengalami pengalaman
ketika tiba-tiba diserang pikiran aneh saat berada di suatu tempat dan merasa kejadian
itu sepertinya sudah pernah terjadi, walau tidak mampu menjelaskan secara detail
tentang masa itu karena sesungguhnya tak pernah mengalaminya. Pengalaman itu akrab disebut dengan deja vu, dalam bahasa Perancis artinya pernah mengalami.
Sebelum menyimpulkan penyebab
pengalaman ini, para ahli medis mengaitkannya pada pengaruh halusinasi, obat-obatan, metafisika dan bahkan dugaan gejala yang dialami penderita epilepsi.
Sementara seorang psikologi dari
Sheffield Hallam University di Inggris, Christine Wells mengatakan bahwa déjà
vu adalah fenomena yang timbul dari kegiatan lobus temporal atau semacam kesalahan sementara dalam pengolahan informasi
yang masuk ke otak. Pengalaman déjà vu yang terjadi hanya sekali-kali masih dianggap
normal, namun jika sudah intens bisa dianggap sebagai gejala epilepsi lobus temporal yaitu jenis epilepsi
yang mempengaruhi bagian hippocampus di
otak. Hippocampus berperan dalam mengelola memori jangka panjang dan pendek.
Jurnal medis Neuropsychologia
(2012) menerbitkan bahwa seseorang dengan epilepsi medial lobus temporal secara
konsisten akan mengalami déjà vu saat mulai mengalami kejang. Para penderita epilepsi
yang mengalami déjà vu ini disebut terjadi akibat tembak saraf. Dimana neuron mengirimkan sinyal secara acak dan menyebabkan seseorang mengalami memori yang palsu.
“Serangan epilepsi melibatkan
penembakan acak saraf di temporal lobes yang di dalamnya terdapat hippocampus yang bisa menjadi rangkaian sirkuit,”
ucap peneliti senior di MIT’s Picower Institute for Learning and Memory, Susumu Tonegawa.
Para peneliti terkait déjà
vu ini berkesimpulan bahwa perasaan aneh yang dialami bisa jadi berasal dari konflik
yang terjadi di dalam otak. Dimana bagian otak neocortex menyadari bahwa kejadian itu belum pernah terjadi,
sementara hippocampus memberitahu informasi bahwa situasi yang Anda alami sudah pernah terjadi sebelumnya.
Kondisi ini masih dianggap normal bila masih terjadi hanya sekali-kali saja. Namun sebaliknya akan perlu penanganan khusus bahkan konsultasi dengan ahli neurologi jika kejadian déjà vu terjadi berulang-ulang.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Let share! Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di Sini.