Pola Pandang Manusia, Melihat Penampilan Luar
Sumber: www.gaulgelaa.com

Single / 14 September 2015

Kalangan Sendiri

Pola Pandang Manusia, Melihat Penampilan Luar

Puji Astuti Official Writer
5902

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7 TB)

Firman yang disampaikan Tuhan hari ini sangat besar manfaatnya jika kita sekalian benar-benar menyimaknya. Keputusan yang kita ambil sering berdasarkan penampilan luar! Apakah Anda pernah dikecewakan, ditinggal teman atau pacar, disakiti, diperalat? Apakah Anda belajar dari pengalaman masa lampau Anda? Ataukah pengalaman masa lampau ini terulang lagi dan lagi sehingga timbul kepahitan dalam jiwa Anda? Mangapa manusia cenderung untuk memilih teman berdasarkan apa yang dilihat matanya? Apakah manusia memang tidak terlatih untuk menilik kedalaman hati agar dapat menemukan karakter manusia yang sebenarnya?

Bagaimana pengalaman Anda saat Anda jatuh cinta pada pasangan hidup Anda? Apakah Anda segera tertarik pada penampilan luar? Wajah yang elok parasnya, penampilan yang menyenangkan, gelar sarjana yang disandangnya, kendaraan yang dipakainya, pakaian yang dikenakannya, manis bicaranya? Seringkali penulis mendengar bahwa ada orang-orang yang dapat memulai sebuah persahabatan dengan mudah namun tidak dapat melanjutkannya pada saat tantangan persahabatan muncul. Amsal 27:6 (TB) mengatakan, "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Jika keputusan untuk menjadikan seseorang sahabat Anda ambil berdasarkan penampilan luarnya, maka Anda akan menikmati karakter teman Anda tersebut jauh dibelakang hari dan mungkin Anda baru sadar saat Anda ditinggal, disakiti, dikhianati dan sebagainya.

Kenyataan hidup seringkali menunjukkan bahwa manusia tertarik pada penampilan luar, tertarik pada perkataan yang sangat manis (rayuan gombal), dan pada saaat masalah muncul, orang-orang dengan karakter seperti ini akan segera pergi. Namun seorang sahabat yang baik hati akan dengan segera memberikan pertolongan pada sahabatnya yang mengalami kemalangan tersebut tanpa meninggalkannya. Apakah Anda pernah mengalami ditinggal oleh "sahabat, pacar atau pasangan hidup" Anda pada saat-saat dimana Anda sangat membutuhkan pertolongan? Dimana mereka pada saat-saat itu? Apakah yang Anda rasakan pada saat-saat itu? Namun pengalaman yang Anda miliki seringkali tidak berhasil untuk merubah pola pikir Anda sehingga Anda lagi dan lagi terjebak oleh penampilan luar tadi? Kenapa ini dapat terjadi?

Semuanya ini terjadi karena manusia tidak terlatih untuk menilik kedalaman hati manusia karena apa yang ada dalam pikirannya adalah hasil dari apa yang dilihat matanya, sebuah jebakan bukan? Tuhan telah menyediakan sebuah solusi yang sangat baik dengan mengajarkan kepada kita sekalian untuk tidak melihat penampilan luar namun kedalaman hati. Jika Anda melaksanakan apa yang diajarkan oleh Tuhan ini, maka pola Anda berpikir saat Anda memilih siapa yang dapat menjadi sahabat sejati Anda, siapa yang dapat menjadi calon teman hidup Anda dan siapa yang akan menjadi karyawan Anda bukan lagi berpusat pada apa yang mata Anda lihat semata-mata namun Anda akan menilik pada kedalaman hati orang-orang yang akan anda pilih untuk menjadi sahabat, karyawan atau calon teman hidup Anda.

Merubah pola pandang ini adalah sebuah peroses yang harus dilatih terus menerus sampai membekas dalam alam pikiran bawah sadar kita masing-masing sehingga menjadi sebuah kebiasaan hidup dalam mengambil setiap keputusan. Apakah itu keputusan untuk mencari teman yang dapat dijadikan sahabat sejati, keputusan untuk mencari teman hidup atau keputusan untuk mencari karyawan. Karakter harus diatas keahlian, kepintaran, dan kerja keras. Kenapa demikian? Karena keahlian, kepintaran dan kerja keras dapat diajarkan, tapi karakter adalah sesuatu yang dibawa orang tersebut yang melekat pada keperibadiaannya. Amsal 31:10 (TB), mengatakan "Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." Firman Tuhan segara gamblang mengajarkan kepada kita untuk mendahulukan karakter dari pada yang lain-lainnya. Penampilan luar akan berubah tapi karakter menetap!

Penulis pada kesempatan ini mengajak Anda sekalian bersama-sama dengan penulis untuk merubah pola pandang kita sampai kita mampu mengarahkan pola pandangan kita bukan lagi pada penampilan luar namun pada karakter yang berakar dalam hati. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami