Tenang dan Diamlah!
Sumber: www.stgerard.net

Kata Alkitab / 14 September 2015

Kalangan Sendiri

Tenang dan Diamlah!

Lori Official Writer
15907

 Ratapan 3: 26

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan


Setiap orang pernah mengalami ketika dua masalah datang dalam waktu bersamaan. Hal itu membuat kita bingung dan kehilangan kesabaran dalam mengambil pilihan yang tepat. Kita lalu dicekam rasa panik. Meski sudah berdoa meminta pertolongan dari Tuhan, tetap saja merasa seolah Tuhan sedang sibuk mengurus masalah tersebut. Saat kepanikan ini melanda, tak jarang akan banyak jebakan terpasang dan menarik kita jauh dari Tuhan. Parahnya, saat hilang kesabaran kita akan mengalami rasa stres, depresi, kehilangan kontrol diri, darah tinggi dan lain sebagainya.

Berbeda dengan saran yang dianjurkan dalam firman Tuhan ketika dalam situasi tersebut. Alkitab mencatat bahwa ketika kita sedang dilanda masalah, itu saatnya kita butuh mengambil waktu berdiam diri.

Ratapan 3: 26 dituliskan bahwa, “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan”. Saat dalam posisi diam, kita bisa terhindar dari berbagai godaan yang menjerat. Dengan diam kita bisa fokus untuk mengambil waktu merenung sejenak dan mengintrospeksi diri untuk mencari tahu tentang titik masalah tersebut. Diam dan merenung membantu kita untuk tidak terjebak dengan keputusan salah yang diambil saat dalam kondisi emosional.

Dalam hal ini kita patut belajar dari sikap Yeremia. Dalam kitab Mazmur Allah berfirman, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi! (Mazmur 46:11)”. Kita sering melupakan Tuhan saat kepanikan melanda. Sehingga kita perlu mengambil jeda sejenak, diam dan berhenti. Kemudian fokuskan pikiran dan hati kepada Tuhan. Setelah melakukan hal itu, masalah mungkin tak segera selesai, namun kita akan sedikit lebih tenang. Jangan pernah lupa bahwa Tuhan sanggup menghadirkan kelegaan (Matius 11: 28). Ia juga mampu menggendong, menanggung, memikul dan menyelamatkan kita kapan pun.

Yeremia juga mengingatkan kita akan hal ini. Ia berkata, “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan (Yeremia 3:26)”. Ia mengingatkan kita untuk tetap menanti pertolongan Tuhan dalam ketenangan dan penuh harapan.

Sementara menanti pertolongan Tuhan, jangan panic. Tetaplah pegang janji Tuhan, luangkan waktu lebih banyak bukan untuk terus berkeluh kesah dan menangis dalam doa-doa, tetapi untuk stetap diam menghampiri hadiratNya, memandang wajahNya dan mendengarkan suara Tuhan. Percayalah dengan iman yang teguh hanya kepada-Nya, maka pertolongan tidak akan terlalu lama untuk Anda terima. Sebab pertolongan Tuhan itu seperti fajar menyingsing atau hujan yang menyejukkan. “Aku sangat menanti-nanti Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, nenetapkan langkahku (Mazmur 40:2-3)”.

Dari Tuhanlah segala pertolongan. Arahkanlah pandangan kepada-Nya. Berdoa sembari mendengar arahan Tuhan akan sangat membantu dalam mengambil langkah bijak menuntaskan segala pergumulan atau masalah yang datang menghadang. “Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab Tuhan adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! (Yesaya 30: 18)”.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Let share! Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati  oleh artikel-artikel di Jawaban.com  seperti Anda. Caranya? Klik di Sini.

Sumber : Renunganharianonline.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami